Peneliti Temukan Bukti Virus Corona yang Menyebar di Italia Tidak Datang dari China
Hasil studi terbaru, strain virus corona paling awal beredar di Italia tidak datang langsung dari China.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Tetapi sisanya masih memberikan basis sampel terbesar sejauh ini dari wilayah Lombardy.
Strain tersebut berasal dari dua garis keturunan yang terpisah, yang masing-masing memainkan peran dominan di beberapa provinsi.
Tetapi mereka tidak mengandung jenis virus yang diisolasi pada bulan-bulan pertama wabah di China.
Baca: Ilmuwan Klaim Virus Corona Telah Berada di Italia Sejak Desember 2019: Ditemukan dalam Limbah Air
Italia melarang wisatawan dari China pada 31 Januari, setelah pasangan China dinyatakan positif Covid-19 di Roma.
Tetapi menurut sebuah penelitian oleh Institut Kesehatan Nasional Italia bulan lalu, virus itu sudah muncul di air limbah di Milan dan Turin pada pertengahan Desember.
Studi baru Perno menunjukkan mungkin ada "perkenalan ganda" dari virus ke wilayah Lombardy.
Strain ini membentuk kelompok yang relatif terisolasi di daerah yang terpisah.
Salah satu kemungkinan arah sumber itu adalah Eropa Tengah, di mana menurut para peneliti, strain dengan mutasi serupa telah terdeteksi.
Perhitungan mereka menunjukkan entri-entri ini mungkin telah terjadi pada minggu kedua Januari.
Hal ini berdasarkan pada asumsi virus bermutasi pada kecepatan yang relatif konstan, walaupun itu mungkin tidak terjadi.
Baca: Meski Bersitegang, Donald Trump Akui Bersedia Kerja Sama dengan China untuk Vaksin Covid-19
Studi dari Italia ini adalah salah satu dari beberapa di seluruh dunia yang menemukan strain yang tidak dilacak ke China.
Di New York, jenis virus yang beredar pada bulan Maret tidak datang dari China, yang menurut para peneliti "tidak terduga".
Di mana mereka melihatnya berasal dari dalam New York.
Ada juga sebuah studi oleh Pasteur Institute di Paris pada bulan Mei mengkonfirmasi, wabah di Perancis tidak memiliki hubungan langsung ke China.
Adapun studi lain oleh ilmuwan pemerintah Rusia mengidentifikasi 67 perkenalan ke negara mereka dan hanya menemukan satu yang terkait dengan sumber China.
Tak heran, beberapa penelitian lain menantang kepercayaan pandemi ini berasal dari Wuhan, tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir Desember.
(Tribunnews.com/Maliana)