Saat Prediksi Jokowi, Luhut, Ahli, hingga LSI Soal Akhir Pandemi Corona di Indonesia Meleset, BIN?
Saat pandemi merebak di Tanah Air, sejumlah pihak melontarkan sejumlah prediksi terakhir waktu puncak atau akhir pandemi.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Berbeda dengan Jokowi dan Luhut, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo memprediksi, pandemi Covid-19 berakhir pada Juni 2020.
Menurut Doni, Indonesia mampu menurunkan kasus Covid-19 pada Juni 2020.
Sehingga kehidupan masyarakat diharapkan mulai berjalan normal kembali pada bulan Juli.
Pernyataan ini disampaikan pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (27/4/2020) lalu.
Penurunan kasus pada bulan Juni bisa terjadi dengan catatan, pemerintah sukses melakukan upaya pelacakan yang masif dan isolasi yang ketat pada April hingga Mei.
Sayangnya, melihat angka kasus corona yang semakin naik, membuat Doni bilang, tak bisa memprediksi kapan pandemi corona akan berakhir.
"Tim pakar yang berada di gugus tugas itu mengatakan, kita tidak akan pernah bisa menduga kapan akan mencapai puncak."
"Puncak itu akan tercapai kalau kita semuanya berdisiplin," lanjutnya, dikutip dari kompas.tv.
4. LSI Denny JA
Prediksi lain soal akhir pandemi corona di Indonesia, tapi meleset juga datang dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Pendiri LSI, Denny JA memprediksi, 99 persen kasus virus corona di Indonesia berakhir pada Juni 2020.
Prediksi tersebut diungkapkan Denny JA merujuk tiga sumber data dan informasi, yakni Worldometer data dunia virus corona, Singapore University of Technology and Design, serta berbagai hasil riset lainnya.
Merujuk hal tersebut, riset LSI Denny JA ingin membaca tren data dunia dan Indonesia atas kasus corona.
"Berbeda dengan umumnya riset LSI Denny JA, riset ini bertujuan mengolah data sekunder. Ia bukan survei opini publik. Yang digali bukanlah persepsi publik atas virus corona," ungkap Denny JS, Rabu (29/4/2020).