Saat Prediksi Jokowi, Luhut, Ahli, hingga LSI Soal Akhir Pandemi Corona di Indonesia Meleset, BIN?
Saat pandemi merebak di Tanah Air, sejumlah pihak melontarkan sejumlah prediksi terakhir waktu puncak atau akhir pandemi.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Riset ini ingin menjawab apakah dan kapankah puncak pandemik terlampaui. Bisakah kita prediksi kapan pandemik berakhir?" tambahnya, dikutip dari Warta Kota.
Dengan mengolah data tersebut, ditambah referensi riset lain, LSI Denny JA menyimpulkan tiga hal soal virus corona.
Pertama, sebanyak 99 persen kasus virus corona diyakini selesai sebelum vaksin untuk virus itu ditemukan.
Bulan Juli hingga September 2020, kata dia, merupakan rentang waktu virus corona tak lagi menjadi masalah bagi dunia.
"Di era itu, yang terpapar virus corona tentu tetap ada. Namun jumlah kasus baru terpapar grafiknya menurun signifikan. Puncak pandemik sudah dilewati," jelas Denny JA.
Kedua, lanjutnya, Indonesia termasuk negara menengah dari sisi kecepatan menyelesaikan kasus virus corona.
Walau begitu, tercapainya penyelesaian 99 persen kasus virus corona di Indonesia diperkirakan jatuh pada Juni 2020.
"Tentu ini dengan asumsi aneka protokol kesehatan yang digariskan WHO dan pemerintah RI dipatuhi. Antara lain social distancing, work from home, larangan mudik, dan sebagainya," jelasnya.
Terakhir, vaksin virus diperkirakan ditemukan sekitar Mei hingga Juli 2021.
Lewat vaksin tersebut, Indonesia maupun dunia bebas dari virus corona tersebut.
"Ketika vaksin ditemukan, virus corona berubah efeknya hanya seperti penyakit biasa yang tak lagi mematikan," tambahnya.
4. Ahli UGM
Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dedi Rosadi juga pernah merilis prediksi sementara terkait akhir pandemi.
Menurut dia, akhir pandemi Covid-19 terjadi pada akhir Mei 2020 dengan total penderita positif Covid-19 mencapai 6.174 kasus.
Kala itu, digunakan data pemerintah sampai 26 Maret 2020.
Prediksi ini pun kemudian berganti menjadi akhir Juli 2020 dalam laporan yang disampaikan Sabtu (25/4/2020).
Prediksi yang mengacu pada data publikasi pemerintah hingga 23 April 2020 itu memperkirakan waktu puncak pandemi akan terjadi pada Mei 2020 dan mereda di akhir Juli 2020.
Dengan perkiraan proyeksi total penderita positif Covid-19 di angka 31 ribu kasus.
Fakta di lapangan, jumlah kasus corona per Jumat hari ini telah mencapai 95.418 kasus atau hampir tiga kali lipat dari prediksi awal.
Terbaru, dalam prediksinya pada Senin (20/7/2020), Prof Dedi menyebut, pandemi akan berpuncak akhir Juli sampai akhir Agustus 2020 dan berakhir pada akhir Februari 2021.
Adapun estimasi total kasus positif sekitar 227 ribu penderita, sebagaimana dikutip dari kompas.tv.
5. BIN
Lantas, bagaimana dengan prediksi akhir pandemi corona dari Badan Intelijen Negara (BIN)?
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, berdasarkan data dari BIN, penyebaran virus corona atau Covid-19 di Tanah Air akan mengalami puncaknya pada Juli 2020.
Data tersebut disampaikan Doni, dalam rapat kerja dengan Komisi IX melalui konferensi video, Kamis (2/4/2020).
Berdasarkan data BIN, pada Juli 2020 penyebaran Covid-19 di Tanah Air akan mencapai 106.287 kasus.
"Puncaknya pada akhir Juni dan akhir Juli," kata Doni.
Kemudian, dalam data tersebut dituliskan, kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan dari akhir Maret sebanyak 1.577 kasus, akhir April sebanyak 27.307 kasus, 95.451 kasus di akhir Mei, dan 105.765 kasus di akhir Juni.
Faktanya pada akhir Juni 2020, jumlah kasus corona di Indonesia mencapai 56.385.
Jumlah ini bertambah 39.000 kasus dalam waktu 24 hari hingga Jumat hari ini.
Jika benar pandemi berakhir pada Juli 2020 sesuai dengan prediksi terbaru dari berbagai kalangan, seharusnya angka penambahan kasus mulai menurun hingga tidak ada lagi.
Lantaran bulan Juli masih ada tujuh hari lagi, perlu dilihat lagi, apakah jumlah kasus corona masih bertambah atau mulai ada tanda-tanda penurunan?
Tentu, masyarakat berharap, pandemi ini lekas berakhir secepatnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim/Ihsanuddin/Akhdi Martin Pratama/Ayunda Pininta Kasih)