Indonesia Gandeng Turki Kembangkan Vaksin Covid-19
Diketahui, Turki telah melakukan riset dan pengembangan terhadap 8 model vaksin dan 10 obat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Industri dan Teknologi Turki, Mustafa Varank, secara daring, Selasa (28/7/2020).
Bambang memaparkan tiga bidang riset dan inovasi yang potensial, satu diantaranya adalah rencana kolaborasi riset dan pengembangan vaksin Covid-19 baik melalui skema mandiri berdasarkan litbangjirap dan skema uji klinis dari vaksin Covid-19.
“Adanya potensi yang besar untuk melakukan kolaborasi bersama antara Indonesia dan Turki dalam pengembangan vaksin Covid-19 dengan menggandeng LBM Eijkman, PT Bio Farma, dan TUBITAK kedepannya, khususnya terhadap kandidat vaksin yang potensial untuk dilakukan clinical testing,” ujar Menteri Bambang.
Baca: MUI Berharap Vaksin Merah Putih Halal
Diketahui, Turki telah melakukan riset dan pengembangan terhadap 8 model vaksin dan 10 obat.
“Turki saat ini berada dalam urutan ke-3, setelah Tiongkok dan Amerika Serikat, sebagai kandidat negara dengan angka total kandidat vaksin tertinggi di dunia, berdasarkan data publikasi WHO per 24 Juli 2020,” jelas Menteri Mustafa Varank.
Sementara Indonesia saat ini, akan segera memasuki tahapan clinical testing melalui kolaborasi dengan Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman dan PT Bio Farma dengan produk Sinovac dan Sinopharm.
Selain kerja sama pengembangan vaksin covid-19, Indonesia dan Turki juga menjajaki pengembangan industri kedirgantaraan, antara lain pesawat N-219 dan R-80.
Selain itu adapula kerjasama di bidang ruang angkasa untuk pengembangan teknologi satelit dan pengembangan airport untuk peluncuran satelit.
“Ketiga topik pembahasan kerja sama ini sangat relevan dan signifikan dalam pengembangan hubungan bilateral Indonesia-Turki khususnya dalam bidang penguasaan riset, teknologi dan inovasi,” ungkap mantan Kepala Bapennas ini.