Dokter Spesialis Paru di Medan Meninggal Setelah Dirawat Satu Minggu akibat Terpapar Covid-19
Dokter yang masih berusia 30 tahunan ini meninggal dalam status positif Covid-19 setelah dirawat di RS Columbia sejak satu minggu lalu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang dokter spesialis paru yang sempat bertugas sebagai relawan Covid-19 di Rumah Sakit GL Tobing, dr Andhika KP, M.Ked (Paru), Sp.P(K) meninggal dunia di Rumah Sakit Columbia Asia, Sabtu (1/8/2020).
Dokter yang masih berusia 30 tahunan ini meninggal dalam status positif Covid-19 setelah dirawat di RS Columbia sejak satu minggu lalu.
Saat dihubungi TribunMedan.com, Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia atau PDUI cabang Sumut, dr Rudi Sambas membenarkan hal ini.
Ia mengatakan almarhum merupakan rekan tugasnya saat menangani pasien Covid-19 di RS GL Tobing.
"Iya dia rekan saya waktu jadi relawan Covid-19, baru meninggal tadi pukul 11.00 WIB," katanya, Sabtu (1/8/2020).
Dokter yang akrab disapa Ruben ini menyayangkan upaya pemerintah dalam penanganan kasus Covid-19. Khususnya kepedulian terhadap para tenaga medis.
Baca: Gubernur Kepri Isdianto Positif Corona setelah Dilantik Jokowi, Diduga Terpapar Pengawal Pribadi
"Kami akui saat ini para tenaga medis sudah kewalahan menangani pasien. Jumlah pasien terus bertambah sementara tenaga medis jumlahnya tidak bisa bertambah signifikan. Karena hal itu, jika yang bertugas terus diforsir akan sulit menjaga imunitas tubuh," kata Ruben.
Ia juga menyatakan turut berdukacita atas meninggalnya dr Andhika yang usianya masih di bawahnya.
"Beliau masih muda dan tidak ada penyakit bawaan. Istrinya juga sekarang sedang dirawat di RS Columbia. Semoga keluarga diberi ketabahan," tuturnya.
Ruben berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap para tenaga medis yang masih terus bertugas. Seperti memastikan ketersediaan APD dan mengawasi penerapan protokol kesehatan yang ketat di masyarakat.
"Ketersediaan APD pun kadang masih kurang, kami harapkan pemerintah lebih serius akan hal ini. Di mana kita lihat dari hari ke hari sudah ada tenaga medis yang gugur dalam bertugas. Jika dokter dan tenaga medis terus berguguran siapa lagi yang akan menjadi garda terdepan, apakah para pejabat pemberi kebijakan bersedia menggantikan kami? Mohon untuk perhatiaannya kan banyak ahli-ahli di Medan ini," kata dia.
Bertambah 104 Kasus Baru
Sementara itu pasien terkonfirmasi Covid-19 di Sumut tercatat bertambah 104 kasus baru pada Jumat (31/7/2020) pukul 16.00 WIB.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan menerangkan, total pasien terpapar virus Corona berjumlah 3931 orang di Sumut.
"Update data COVID-19 di Provinsi Sumatera Utara hingga 31 Juli 2020, pasien konfirmasi bertambah kasus baru dengan total berjumlah 3.931 orang," ungkapnya.
Baca: Mantan Anggota DPRD Sumut Terpidana Kasus Tipikor Meninggal Usai Terpeleset Saat Hendak Wudhu
Dimana angka positif terkonfirmasi Covid19 tersebut hasil dari 22.454 spesimen sampel yang telah diuji di laboratorium.
Sampel untuk hari ini dilakukan terhadap 171 orang.
Peningkatan juga terjadi pada pasien sembuh dari virus corona yaitu bertambah sebanyak 106 orang.
"Pasien meninggal dunia akibat positif virus Corona bertambah 5 orang menjadi 194 orang. Sementara pasien sembuh total menjadi 1246 orang," tutur Whiko.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami pengurangan sebanyak 15 orang dalam sehari.
"Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 447 Orang," ungkap Whiko.
Whiko menyebutkan penyebab dari melonjaknya angka ini disebabkan masifnya pemeriksaan yang dilakukan pihaknya.
"Kita dapatkan beberapa kali melonjaknya angka kasus positif Covid19 di Sumatera Utara yang ada saat ini. Hal ini salah satunya karena masifnya pemeriksaan swab PCR dan rapid test yang dilakukan Gugus Tugas di Sumatera Utara. Yang dilakukan baik di rumah maupun di lokasi lainnya," tuturnya.
Whiko membeberkan masifnya pemeriksaan ini sebagai cara menuju tatanan hidup baru (new normal life) yang akan direalisasi di seluruh kabupaten/kota di Sumut.
Baca: BREAKING NEWS: Gubernur Kepri Isdianto Terkonfirmasi Covid-19
"Hal ini sebagai salah satu syarat formal yang akan dipenuhi yang di antaranya transmisi Covid-19 dan kemampuan sistem kesehatan dalam mengidentifikasi dan mengisolasi para penderita Covid19. Pemerintah provinsi Sumatera Utara harus ekstra hati-hati menetapkan kebijakan new normal setelah mendapatkan masukan dari para pakar dan akademisi," ungkapnya.
"Penambahan pasien terpapar virus Corona masih terus terjadi di Sumut, untuk itu kami minta agar masyarakat tetap patuh mengikuti protokol kesehatan," katanya. (cr14/vic/t ri bun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul BREAKING NEWS: Seorang Dokter Spesialis Paru di Medan Meninggal Dunia, Status Positif Covid-19