Wujudkan Desa Aman Covid-19, Kemendes Buka Opsi Gelontorkan Rp1-2 Triliun Dana Desa untuk Masker
Adapun sumber pengadaan masker atau masekerisasi yang berasal Dana Desa kini sebesar Rp36,4 triliun.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) bakal menginisiasi gerakan maskerisasi di desa-desa di seluruh Indonesia.
"Gerakan maskerisasi di desa, jadi pengadaan masker oleh desa baik bersumber dari dana desa maupun dari gotong royong warga mampu di masyarakat desa," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers virtual, Selasa (4/8/2020).
Upaya ini, Gus Menteri menyebut, diketahui dalam rangka mewujudkan Desa Aman Covid-19.
Adapun jargon sebelumnya yakni Desa Tanggap Covid-19.
Baca: Presiden Instruksikan Percepat Layanan Internet di 12.500 Desa dan Kelurahan
"Kuncinya ada paling tidak tiga hal. Pertama masker. Kedua cuci tangan. Ketiga jaga jarak. Hari ini, minggu ini kita full fokus pada pengadaan masker. Bikin sebanyak-banyaknya masker, kalau bisa dikasih lambang 75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia," lanjut Gus Menteri.
Adapun sumber pengadaan masker atau masekerisasi yang berasal Dana Desa kini sebesar Rp36,4 triliun.
Namun, Gus Menteri belum memastikan besaran pengadaan masker untuk Desa Aman Covid-19. Dia mengatakan hanya sebagian kecil yang diambil dari dana desa untuk pengadaan masker tersebut.
"Anggap saja itu mengambil sekitar Rp1 triliun sampai Rp2 triliun (untuk maskerisasi). Itu sudah banyak segitu," lanjutnya.
Masker yang sudah diproduksi tersebut, dikatakan Gus Menteri, dibagikan secara door to door kepada warga desa. Pembagian tersebut dilakulan oleh ibu-ibu PKK.
"Ini sesuai dengan tindak lanjut arahan Pak Presiden kepada Pak Menteri Dalam Negeri dan Ibu Ketua Umum tim penggerak PKK. Beliau berdua hadir di Kemendes untuk melakukan gerakan maskerisasi se-Indonesia di level desa dan kabupaten," lanjutnya.
"Yang fokusnya adalah diagikan kepada mereka dari warga miskin, kelompok penganggur, dan kelompok marjinal lainnya. Ini adalah sasaran utama dari pengadaan masker desa," pungkas Gus Menteri.