Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Total 1.390 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri, Arab Saudi Terbanyak

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mencatat sebanyak 1.390 Warga Negara Indonesia (WNI) terpapar Covid-19 di luar negeri hingga Kamis (10/9/2020).

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Total 1.390 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri, Arab Saudi Terbanyak
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Covid-19 

Sebanyak 65 sembuh dan 17 meninggal dunia.

Baca: Jokowi Minta Pengembangan Vaksin Covid-19 Dipercepat, Target Uji Coba ke Hewan Akhir Tahun Rampung

Kabar Vaksin Dunia

Sementara itu sejumlah perusahaan dunia berupaya mengembangkan vaksin Covid-19.

Perusahaan farmasi AstraZeneca yang menjadi vaksin potensial dari Amerika Serikat mengalami masalah dalam keamanannya.

Oleh karena itu, uji coba besar-besaran dalam tahap terakhir ditunda untuk sementara.

Penundaan tersebut dilakukan setelah ditemukan penyakit yang menimpa salah seorang peserta uji coba.

Padahal, vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford ini telah dilihat sebagai salah satu kandidat vaksin terkemuka untuk melawan virus corona.

Adapun penangguhan uji coba ini 'meredupkan' prospek potensi peluncuran vaksin pada akhir tahun.

BERITA TERKAIT

AstraZeneca mengatakan, pihaknya secara sukarela menghentikan uji coba untuk memungkinkan peninjauan data keamanan oleh komite independen.

Gambar kantor perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC di Macclesfield, Cheshire pada tanggal 21 Juli 2020.
Gambar kantor perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC di Macclesfield, Cheshire pada tanggal 21 Juli 2020. (Paul ELLIS / AFP)

Baca: Uji Coba Vaksin Covid-19 dari Oxford Dihentikan Sementara, Sukarelawan Dilaporkan Alami Reaksi Buruk

Pihaknya akan bekerja untuk mempercepat peninjauan peristiwa ini, untuk meminimalkan potensi dampak pada jadwal uji coba.

"Ini adalah tindakan rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit yang berpotensi tidak dapat dijelaskan di salah satu uji coba," kata perusahaan itu dalam pernyataannya Selasa (8/9/2020), dikutip dari CNA.

Kendati demikian, sifat penyakit dan kapan terjadinya tidak secara jelas disebutkan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mendefinisikan hal ini sebagai peristiwa buruk.

Bukti menunjukkan kemungkinan ada hubungannya dengan obat yang sedang diuji.

Menurut laporan New York Times yang mengutip seseorang yang mengetahui situasi tersebut, seorang peserta yang berbasis di Inggris ditemukan menderita myelitis transversal.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas