Klaster Soto Lamongan di Yogyakarta Bertambah Lagi, 2 Pegawai Terpapar Covid-19
Dari rentetan kasus di KUA Danurejan dan lingkungan Kotabaru, Gondokusman belum ditemukan tambahan positif hari ini.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Penambahan kasus Covid-19 kembali muncul di klaster Warung Soto Lamongan di Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Sebanyak 2 orang pegawai dinyatakan positif Covid-19, pada Kamis (10/9/2020).
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, dengan tambahan dua positif tersebut, maka penularan dari klaster warung soto ini telah mencapai 25 orang. Meliputi pemilik warung, anggota keluarga, pegawai, hingga pembelinya.
"Ada tambahan dari klaster Warung Soto Lamongan, ada 2 ya, mereka semua pekerjanya," ujarnya.
Sampai sejauh ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta masih berupaya melakukan tracing untuk mendeteksi, sampai sejauh mana sebaran virus dari klaster yang awal ditemukannya dari sang pemilik warung.
Heroe yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota tersebut mengungkapkan, dari rentetan kasus di KUA Danurejan dan lingkungan Kotabaru, Gondokusman belum ditemukan tambahan positif hari ini.
Baca: Kronologi 8 Pembeli Soto Lamongan Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Penjualnya
"Dari kasus di Kotabaru dan (KUA) Danurejan, sampai hari ini belum keluar hasil swab," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, meski penambahan kasus dari klaster Warung Soto Lamongan ini cenderung masif, Rabu (9/9/2020) lalu, tercatat ada 10 kesembuhan. Seluruhnya, adalah keluarga pemilik warung.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan kesadaran untuk tidak masuk kerja saat merasa dirinya sakit perlu diutamakan menyusul maraknya penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta yang terjadi di lingkungan perkantoran yang menyangkut dengan pelayanan masyarakat.
"Hati-hati saling menjaga kalau ada gejala mengarah Covid-19 segera periksakan diri. Harus karantina di rumah, tidak berinteraksi dengan keluarga dekat, dan jauh. Kalau di keluarga sulit dilakukan karantina, silakan menghubungi gugus tugas kabupaten/kota untuk ke shelter yang sudah disediakan," ungkap Aji, Kamis (10/9/2020).
Ia mengatakan bahwa Dinas Kesehatan DIY tengah melakukan tes Covid-19 massal kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemda DIY.
Tes masih berjalan hingga sekarang.
"Informasi Bu Kadinkes dirapid semua di OPD. Kalau sampai kapan, persoalan jumlah petugas. Kalau Dinkes menggunakan cara rapid dulu baru swab karena rasanya berat kalau langsung swab langsung ke seluruh orang karena jumlahnya banyak. Kalau mau efektif ya swab langsung, tapi persoalannya petugas dan lab. Kalau Reagen siap. Tapi petugas swab dan kapasitas lab," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa tes ini sangat penting untuk menekan angka penularan Covid-19 di perkantoran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.