Klaster Soto Lamongan di Yogyakarta Bertambah Lagi, 2 Pegawai Terpapar Covid-19
Dari rentetan kasus di KUA Danurejan dan lingkungan Kotabaru, Gondokusman belum ditemukan tambahan positif hari ini.
Editor: Dewi Agustina
Tes dilakukan kepada semua pegawai karena Aji menilai bila hanya diambil sampel, maka tidak akan efektif dan risiko kasus Covid-19 yang tidak terdeteksi tetap tinggi.
Baca: Terlular dari Penjual, 8 Pembeli Soto Lamongan di Yogyakarta Positif Covid-19, Tanpa Gejala
"Kalau sampai tes ini tidak dilakukan secara serentak, nanti mung gentenan (gantian). Kantor pelayanan publik kita dulukan supaya bisa melokalisir tidak ada penularan di instansi, tegasnya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan penularan di perkantoran memang harus diwaspadai.
"Itu jadi wewenang kabupaten/kota, yang penting bagaimana kita bisa mewaspadai. Tapi di satu pihak itu bisa cepat diselesaikan dengan tracing, yang penting itu saja," ucapnya.
Sultan meminta agar berita Covid-19 di DIY tidak dibesar-besarkan.
Namun yang paling penting, mereka yang dinyatakan positif Covid-19 harus menjalani pengobatan sesuai yang ditentukan.
"Kalau sakit ya sudah di rumah sakit. Tapi jangan berkepanjangan karena kita melakukan tracing dan sebagainya. Tracing yang harus dipikirkan. Jadi jangan berasumsi begitu kena Corona sepertinya bikin geger semua Yogya. Anggap saja sama DB juga sama," tutur AB 1 tersebut. (Tribunjogja.com/Kur/Aka)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Penularan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Klaster Warung Soto
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.