Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Klaster Liburan Jilid II, Presiden Minta Menteri Antisipasi Libur Panjang Akhir Oktober

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kabinetnya mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober mendatang.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Cegah Klaster Liburan Jilid II, Presiden Minta Menteri Antisipasi Libur Panjang Akhir Oktober
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah kendaraan menuju Puncak terjebak macet di kawasan Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/8/2020). Kawasan Puncak Bogor masih menjadi primadona wisatawan mengisi libur panjang Tahun Baru Islam 1442 Hijriah yang bersamaan dengan libur akhir pekan dan cuti bersama. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kabinetnya mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober mendatang.

Presiden tidak ingin muncul klaster libur panjang Covid-19 seperti yang terjadi pada akhir Agustus dan awal September lalu.

"Mengingat kita memiliki pengalaman kemarin, libur panjang yang pada satu setengah bulan yang lalu mungkin, setelah itu terjadi kenaikan yang agak tinggi," kata Presiden dalam rapat terbatas antisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (19/10/2020).

Penyiapan antisipasi libur panjang menjadi penting agar jumlah kasus Covid-19 tidak melonjak.

Baca juga: Libur Panjang Diduga Sebabkan Tingginya Kasus Covid-19, WHO Sebut Ruang Isolasi Terisi 70 Persen

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Pernikahan, Raffi dan Nagita Pamer Liburan Naik Kapal Pinisi di Labuan Bajo

Saat ini menurut Presiden per 18 Oktober 2020 rata rata kasus aktif di Indonesia mencapai 17,69 persen.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata kasus aktif dunia sebesar 22,4 persen.

Berita Rekomendasi

"Ini bagus sekali, kita 17,69 persen, sementara dunia 22,54 persen," kata Presiden.

Tidak hanya itu angka kesembuhan juga menurut Presiden menunjukkan adanya perbaikan.

Angka kesembuhan di Indonesia mencapai 78,84 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari rata rata kesembuhan dunia yaitu 74,67 persen.

"Saya kira hal hal seperti ini yang harus terus kita perbaiki sehingga kita harapkan trend kasus di Indonesia akan semakin membaik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas