Amphuri Pastikan Ada Penyesuaian Biaya Umrah Saat Pandemi Covid-19
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) optimis Indonesia termasuk dalam daftar yang diperbolehkan mengirimkan jemaa
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi belum resmi membuka umrah untuk jemaah luar negeri.
Meski demikian Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) optimis Indonesia termasuk dalam daftar yang diperbolehkan mengirimkan jemaah.
Ketua Umum Amphuri Firman M Nur mengatakan, terdapat penyesuaian biaya umrah saat pandemi Covid-19.
Baca juga: Masih Positif Covid-19, Cristiano Ronaldo Tak Bisa Perkuat Juventus Lawan Barcelona
Penambahan itu, seperti biaya tes Covid-19, biaya transportasi darat dan udara yang tentu berimbas karena adanya penerapan protokol kesehatan.
Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga memperlakukan kenaikan pajak 10 persen per 1 Juli 2020 lalu.
"Jadi kami menggunakan istilah penyesuaian harga karena sifat pada kami adalah penyelenggaraan. Jadi kami membantu pemerintah dan masyarakat muslim Indonesia untuk dapat diselenggarakan perjalanan ibadah umrah dan haji ke tanah suci," kata Firman dalam media visit bersama Tribun Grup via virtual, Kamis (22/10/2020).
Baca juga: 1.424 Pasien Positif Covid-19 Tercatat Dirawat di RS Wisma Atlet Hari Ini
Firman mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, harga paket umrah di Indonesia minimal 20 juta.
Sehingga, diperkirakan saat pandemi ini ada kenaikan sekitar 15-20 persen.
"Tes Covid-19 berbeda-beda mungkin ada yang 1,5-2,5 juta harganya itupun belum fix dari Saudi. Jadi masih mengira-ngira kenaikannya sekitar 15 sampai 20 persen," ungkapnya.
Ia pun memastikan, penyesuaian biaya umrah ini akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pemerintah.
Pencegahan virus corona menurut WHO
Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.
Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.