Kisah Bu Rani Masih Ndredeg Lihat Kerumunan Setelah Dirawat 25 Hari di Rumah Sakit Karena Covid-19
Bu Rani pun kerap menangis dan mengaku merasakan emosi yang tidak stabil selama menjalani perawatan tersebut.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsultan Hubungan Masyarakat Asmara Pusparani atau yang akrab disapa Bu Rani mengaku masih ndredeg atau deg-degan ketika melihat kerumunan setelah sempat dirawat di rumah sakit karena menderita Covid-19.
Bu Rani yang saat ini di tinggal di Bandung bersama suaminya yang juga penyintas merasakan itu karena apa yang ia alami selama menjadi penderita covid-19.
Rani mengungkapkan awalnya suaminya terlebih dulu dinyatakan positif covid-19.
Setelah mengantarkan suaminya ke rumah sakit, Bu Rani pun memberanikan diri untuk uji usap untuk memastikan kondisinya sendiri.
Ia pun dinyatakan positif covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran pada 8 September 2020.
Selama menderita covid-19 ia mengaku mengalami sejumlah gejala di antaranya demam, pegal linu, sakit kepala, indera penciumannya berkurang, kelelahan, lemas, kemudian mengalami pneumonia setelah sepekan dirawat.
Selama menjalani perawatan tersebut, menurut Bu Rani hal terberat yang dirasakannya adalah harus bertahan menalami gejala itu semua sendirian karena tidak boleh melakukan kontak dengan orang lain.
Baca juga: 651 Warga Batam Masih Jalani Isolasi, Rumah Sakit Rujukan Pasien Covid-19 Mulai Penuh
Bu Rani pun kerap menangis dan mengaku merasakan emosi yang tidak stabil selama menjalani perawatan tersebut.
Ketika itu rasanya sangat sulit bagi Rani untuk membangkitkan semangatnya agar sembuh dan melewati hari-hari itu.
"Kadang kalau lihat orang banyak sedikit aja buat saya itu kayak, aduh, suka nderedeg sendiri. Suka takut sendiri. Itu masih ada. Masih kayak terngiang terus. Masih teringat lagi," kata Bu Rani dalam acara Bincang-Bincang Sabtu Pagi Penyintas Covid-19 yang digelar Lentera Talenta Indoneisa secara virtual pada Sabtu (31/10/2020).
Tidak hanya Itu, Rani juga masih merasa takut suaminya kembali tertular covid-19 jika kembali bekerja ke kantor mengingat ia menduga suaminya tertular dari kantor.
Ia pun juga merasa takut untuk kembali bekerja di kantornya kembali.
"Kalau saya ketakutannya adalah karena saya terpapar waktu itu dari suami. Itu saya takut kalau dia kembali lagi dari kantor itu dia akan kembali mengalami lagi karena kan ada klaster perkantoran ya dan kantor itu kan AC. Jadi pasti ada ketakutan akan terpapar kembali," kata Rani.
Hingga pada akhirnya Bu Rani memperhatikan pasien covid-19 lain yang dirawat di sebelah kamarnya kerap bernyanyi.