Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Bu Rani Masih Ndredeg Lihat Kerumunan Setelah Dirawat 25 Hari di Rumah Sakit Karena Covid-19

Bu Rani pun kerap menangis dan mengaku merasakan emosi yang tidak stabil selama menjalani perawatan tersebut.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kisah Bu Rani Masih Ndredeg Lihat Kerumunan Setelah Dirawat 25 Hari di Rumah Sakit Karena Covid-19
HandOut/Istimewa
Suasana peringatan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet merayakan peringatan Sumpah Pemuda pada Rabu 28 Oktober 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsultan Hubungan Masyarakat Asmara Pusparani atau yang akrab disapa Bu Rani mengaku masih ndredeg atau deg-degan ketika melihat kerumunan setelah sempat dirawat di rumah sakit karena menderita Covid-19.

Bu Rani yang saat ini di tinggal di Bandung bersama suaminya yang juga penyintas merasakan itu karena apa yang ia alami selama menjadi penderita covid-19.

Rani mengungkapkan awalnya suaminya terlebih dulu dinyatakan positif covid-19.

Setelah mengantarkan suaminya ke rumah sakit, Bu Rani pun memberanikan diri untuk uji usap untuk memastikan kondisinya sendiri.

Ia pun dinyatakan positif covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran pada 8 September 2020.

Selama menderita covid-19 ia mengaku mengalami sejumlah gejala di antaranya demam, pegal linu, sakit kepala, indera penciumannya berkurang, kelelahan, lemas, kemudian mengalami pneumonia setelah sepekan dirawat.

Selama menjalani perawatan tersebut, menurut Bu Rani hal terberat yang dirasakannya adalah harus bertahan menalami gejala itu semua sendirian karena tidak boleh melakukan kontak dengan orang lain.

Baca juga: 651 Warga Batam Masih Jalani Isolasi, Rumah Sakit Rujukan Pasien Covid-19 Mulai Penuh

Berita Rekomendasi

Bu Rani pun kerap menangis dan mengaku merasakan emosi yang tidak stabil selama menjalani perawatan tersebut.

Ketika itu rasanya sangat sulit bagi Rani untuk membangkitkan semangatnya agar sembuh dan melewati hari-hari itu.

"Kadang kalau lihat orang banyak sedikit aja buat saya itu kayak, aduh, suka nderedeg sendiri. Suka takut sendiri. Itu masih ada. Masih kayak terngiang terus. Masih teringat lagi," kata Bu Rani dalam acara Bincang-Bincang Sabtu Pagi Penyintas Covid-19 yang digelar Lentera Talenta Indoneisa secara virtual pada Sabtu (31/10/2020).

Tidak hanya Itu, Rani juga masih merasa takut suaminya kembali tertular covid-19 jika kembali bekerja ke kantor mengingat ia menduga suaminya tertular dari kantor.

Ia pun juga merasa takut untuk kembali bekerja di kantornya kembali.

"Kalau saya ketakutannya adalah karena saya terpapar waktu itu dari suami. Itu saya takut kalau dia kembali lagi dari kantor itu dia akan kembali mengalami lagi karena kan ada klaster perkantoran ya dan kantor itu kan AC. Jadi pasti ada ketakutan akan terpapar kembali," kata Rani.

Hingga pada akhirnya Bu Rani memperhatikan pasien covid-19 lain yang dirawat di sebelah kamarnya kerap bernyanyi.

Di titik itulah ia merasa ia harus bangkit dan mencari kegiatan untuk memulihkan kondisi mentalnya yang sempat jatuh.

Saat itu, kata Bu Rani, ia memilih menulis sebagai terapinya memulihkan kesehatan mentalnya.

Ditambah lagi, kata Bu Rani, ia mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekatnya yang kerap mengirimkan vitamin atau makanan.

Untuk itu Bu Rani berpesan kepada masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan sehingga tidak mengalami apa yang ia rasakan.

"Saran saya pokoknya menggunakan masker, jaga jarak, mencuci tangan. Ini kelihatannya, aduh, sangat sederhana tapi ini benar, sungguh benar. Terutama masker," kata Rani.

Sebagaimana diketahui selain melakukan penanganan terhadap pasien positif covid-19 baik dengan gejala atau tanpa gejala, Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak.

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.

Oleh karena itu, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas