Perbolehkan Pembelajaran Tatap Muka di Rote Ndao, Nadiem Ingatkan Sekolah Soal Protokol Kesehatan
Nadiem Makarim menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperbolehkan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperbolehkan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Nadiem Makarim menyarankan pembukaan sekolah, karena Kabupaten Rote Ndao saat ini berada pada zona hijau dan kuning.
"Jadinya kalau zonanya hijau atau kuning, di mana rote sudah kuning itu diperbolehkan tetapi tidak dipaksa," ujar Nadiem Makarim melalui keterangan tertulis, Kamis (12/11/2020).
Meski begitu, sekolah wajib menjalankan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, memakai masker dan rajin cuci tangan dalam menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Pelaksanaan Mukernas Pertina Virtual Dinilai Sekretaris Pengprov Pertina Sulsel Terkesan tak Siap
Selain itu, Nadiem mengingatkan kepada kepala sekolah dan guru-guru, bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri, keputusan mengenai pelaksanaan tatap muka bagi zona hijau dan kuning berada di pemerintah daerah, kepala sekolah dan orang tua siswa.
"Itu juga tergantung orang tuanya, kepala sekolahnya, dan tetap harus mengikuti protokol kesehatan, misalnya masuknya pun harus 50 persen kapasitasnya," kata Nadiem.
Nadiem mengkhawatirkan kekurangan gawai dan jaringan internet yang tidak memadai di tengah pembelajaran jarak jauh, akan mengakibatkan para siswa tidak belajar sama sekali.
Baca juga: Trik Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Pandemi Covid-19
“Saya khawatir mereka pun tidak belajar apa-apa di masa pandemi ini, karena tentunya mereka anak-anak yang ekonominya paling membutuhkan. Jadi jangan sampai anak-anak kita tertinggal," tutur Nadiem.
“Saya tahu adik-adik ini sudah rindu sekolah, kangen bermain bersama teman-teman, banyak juga orang tua sekarang ini yang stres membimbing anak belajar di rumah," tambah Nadiem.
Sehingga, menurut Nadiem, sebaiknya relaksasi yang sudah diberikan oleh pemerintah digunakan oleh pemerintah daerah dan sekolah.
Baca juga: Pentingnya Triple Helix, Dorong Produk Inovasi Covid-19 Bermanfaat dan Tepat Sasaran
Langkah ini bertujuan agar siswa yang tidak bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh bisa kembali belajar di sekolah.
"Jadi bagi yang benar-benar membutuhkan asal orang tuanya setuju, tolong segera anak-anak ini kembali sekolah," kata Nadiem.
Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan redaksi:
Bersama-kita lawan virus Corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).