Bandingkan dengan Dunia, Terawan Klaim Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Tanah Air Lebih Tinggi
Terawan Agus Putranto mengklaim bahwa persentase atau angka kesembuhan pasien Covid-19 di Tanah Air lebih tinggi dibandingkan dengan dunia.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengklaim bahwa persentase atau angka kesembuhan pasien Covid-19 di Tanah Air lebih tinggi dibandingkan dengan dunia.
Berdasarkan data per tanggal 16 November 2020, Terawan mengungkap persentase atau angka kesembuhan di Indonesia mencapai 84,2 persen.
Angka rata-rata kasus sembuh di dunia sendiri 'hanya' berada di kisaran 69,56 persen.
"Kalau kita bandingkan angka kesembuhan di Indonesia 84,02 persen sedangkan kesembuhan di dunia hanya 69,56 persen," ujar Terawan, dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, di ruang rapat Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Terawan juga mengungkap persentase kasus aktif secara nasional mencapai 12,72 persen.
Sementara jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia per 16 November 2020 mencapai 470.648 kasus berbanding dengan angka kasus positif di dunia yang mencapai angka 53 juta lebih kasus.
Baca juga: Siap Vaksinasi Covid-19 untuk 107 Juta Orang, Terawan: 23.145 Tenaga Kesehatan Dikerahkan
Selain itu, Terawan turut mengklaim bahwa angka kematian pasien Covid-19 di Tanah Air mengalami penurunan jika dibandingkan dengan seminggu sebelumnya. Per 16 November 2020, angka kematian Indonesia berkisar pada angka 3,25 persen.
"Dibanding satu minggu sebelumnya 3,33 persen," kata Terawan.
Lebih lanjut, Terawan menegaskan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menangani Covid-19. Dia menegaskan pemerintah wajib melakukan 3T yaitu tes, tracing, tracking, sementara masyarakat wajib melakukan 3M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.
"Semua pilar diprioritaskan penguatan dua pilar, surveilans dan pencegahan penularan. Strategi ini mengharuskan pemerintah wajib 3T, sedangkan masyarakat wajib 3M," jelasnya.
"Berbagai upaya ditempuh memerangi virus. Kita harus meningkatkan upaya untuk menghambat dan menghentikan penularan, melakukan deteksi dini, skrining gejala, faktor risiko, pemeriksaan laboratorium," tandasnya.