Satgas Covid-19 Lakukan Pelacakan Agresif Terhadap Kluster Kerumunan Tebet dan Petamburan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan pelacakan secara agresif terkait kerumunan kegiatan keagamaan di Tebet–Petamburan.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
![Satgas Covid-19 Lakukan Pelacakan Agresif Terhadap Kluster Kerumunan Tebet dan Petamburan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jen-pencegahan-dan-pengendalian-pe.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Covid-19 melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan pelacakan secara agresif terkait kerumunan kegiatan keagamaan di Tebet–Petamburan.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, M Budi Hidayat mengungkapkan Kemenkes dan Satgas Covid-19 telah menurunkan lebih dari 5.000 pelacak kontak di 10 provinsi prioritas untuk menulusuri penularan dan kontak erat.
“Kami berharap masyarakat terbuka dan mendukung relawan pelacak kontak untuk memutus rantai penularan,” ujar Budi dalam konferensi pers, Minggu (22/11/2020).
Baca juga: Rapid Test Covid-19 yang Digelar di Dekat Rumah Rizieq Shihab Sepi Peminat
Budi mengatakan penguatan tracing dengan rasio 1:30, yakni satu pasien berbanding 30 kontak erat yang dilacak.
Pelacakan dilakukan secara agresif ditingkat kecamatan, terutama pada kerumunan dalam jumlah besar, sekaligus dilakukan pemantauan yang intensif dalam 14 hari kedepan.
Budi meminta agar selama masa pandemi tidak menggelar kegiatan yang menimbulkan banyak kerumunan orang.
Sebab, berkerumun dapat memicu terjadinya penularan virus corona.
Baca juga: Soal Tes Covid-19 untuk Rizieq Shihab, FPI Bilang Pemerintah Tidak Perlu Repot
“Kita harus bekerja sama agar covid-19 dapat segera diatasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga menekankan kepada seluruh tokoh umat maupun siapapun yang memiliki peran penting dalam suatu komunitas tertentu agar lebih bijak serta memberikan keteladanan kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan.
"Agar memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat luas dalam penerapan protokol kesehatan. Kita harus bekerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 agar pandemi segera dapat diatasi,” kata Budi.
Baca juga: Cegah Covid-19, Area Markas FPI Disemprot Cairan Disinfektan Pakai Mobil Baracuda Polisi
Diketahui, dalam 2 minggu terakhir terdapat beberapa kerumunan masa di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat yang berisiko memunculkan klaster penularan baru Covid-19.
Budi berujar dari hasil testing dan tracing, berdasarkan hasil pemeriksaan PCR di Labkesda per 21 November ditemukan total 50 kasus positif covid-19 di Tebet, 30 kasus positif di petamburan dan 15 kasus di Mega Mendung sedang menunggu hasil pemeriksaan.
Atas adanya kerumunan di acara keagamaan dan pernikahan tersebut, Kemenkes mengimbau semua orang yang mengikuti acara dan orang-orang yang telah melakukan kontak erat dengan orang yang hadir agar melakukan isolasi mandiridi rumah selama 14 hari
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.