Menko PMK: Vaksinasi Covid-19 Tidak Asal Hantam Rata
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan proses vaksinasi di Indonesia akan dilakukan secara efisien.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan proses vaksinasi di Indonesia akan dilakukan secara efisien.
Presiden Joko Widodo, menurut Muhadjir, telah menginstruksikan pemberian vaksin tidak dilakukan dengan memukul rata.
"Presiden sangat mohon mendapatkan perhatian sehingga penggunaan vaksin nanti betul-betul efisien, tidak asal hantam rata, hatam kromo. Tapi betul-betul terseleksi berdasarkan siapa yang paling berada di garda depan, yang sangat rentan sebagai orang yang akan terinfeksi, maupun sebagai penyebar," ucap Muhadjir dalam konferensi pers yang disiarkan channel Youtube FMB9ID_IKP, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Positif Covid-19, Sandiaga Uno: Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan
Muhadjir mengungkapkan Jokowi meminta agar pemberian vaksin memperhatikan dua aspek, yakni mereka yang berada di garda terdepan dan lokasi yang penyebaran Covid-19 tinggi.
Menurutnya, pemberian vaksin tidak dapat mengikuti standar WHO karena penyebaran Covid-19 tidak merata.
"Sehingga standar WHO tentang rasio jumlah yang harus diberi vaksin dengan jumlah penduduk itu tidak bisa sepenuhnya diterapkan di Indonesia. Dengan asumsi bahwa tidak seluruh wilayah Indonesia terdapat dengan Covid-19 dengan intensitas yang sama," kata Muhadjir.
Baca juga: Tenaga Medis hingga TNI-Polri Masuk Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid-19
Selain itu, Muhadjir meminta tingkat mobilitas penduduk orang dari satu tempat ke tempat yang lain juga dipertimbangkan sebagai ukuran pemberian vaksin.
Seperti diketahui, vaksin Covid-19 telah tiba di Indonesia pada Minggu, (6/12/2020). Vaksin tiba di Bandara Soekarno-Hatta, diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-300ER, pada pukul 21.30 WIB.
Vaksin yang tiba merupakan buatan perusahaan Farmasi asal China, Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis.
Saat ini Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Sehingga pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).