Kunci Sukses UEA Kontrol Covid-19, Aturan Keras, Warga Taat dengan Aturan Protokol Kesehatan
Uni Emirat Arab (UEA) memiliki kunci sukses mengontrol tingkat penularan kasus Covid-19 di negeranya selama pandemi ini.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA—Uni Emirat Arab (UEA) memiliki kunci sukses mengontrol tingkat penularan kasus Covid-19 di negeranya selama pandemi ini.
Penegakan hukum yang tegas dan disiplin diri warga UEA untuk mengikuti aturan protokol kesehatan Covid-19 menjadi kunci keberhasilan UEA menekan angka penyebaran kasus.
Hal itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA), Husin Bagis dalam Dialog produktif Inspirasi Senin pagi dari media center KPCPEN tentang "Pengalaman Vaksinasi COVID-19 di Uni Emirat Arab," seperti disiarkan langsung di Channel Youtube Kementerian Kominfo, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Wapres UEA Sheikh Mohammed Terima Uji Coba Vaksin Virus Corona
Baca juga: AS Targetkan Vaksinasi Covid-19 Kepada100 Juta Orang di Akhir Maret 2021
“Di UEA, aturannya itu sangat keras. kalau Anda tidak pakai masker bisa kena denda. Begitu juga kalau mobil 4 orang kena denda. Dan dendanya itu langsung, mau orang lokal atau tidak harus bayar,” ujar Husin Bagis.
“Jadi betul-betul law enforcement (penegakan hukum) berlaku di UEA akibatnya mereka bisa mengontrol tingkat penularan Covid-19 di UEA,” jelas Husin Bagis.
Bukan itu saja, kata dia, di restoran-restoran di UEA, pemilik dan pelayannya memiliki disiplin yang tinggi untuk patuh pada aturan protokol kesehatan. Di UEA, maksimum tamu satu meja hanya empat orang, tidak boleh lebih.
Ia pun memiliki pengalaman mengenai kedisplinan para pelayan dan pemilik restoran di UEA.
“Kalau kita makan maksimum empat orang satu meja. Mau tambah satu orang saja, tidak bisa. Saya pernah makan minggu lalu dengan Pak Luhut Binsar Panjaitan (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi-red), dan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN-red). Mau tambah satu kursi saja tidak boleh.”
“Pelayannya bilang kalau saya tambah satu kursi, saya punya restoran bisa ditutup,” ucapnya.
“Juga masjid-masjid dan kawinan tidak boleh di awal-awal Covid-19. Nah sekarang mulai ada relaksasi sedikit lah,” jelasnya.
Karena itu dia menegaskan, ketatnya aturan-aturan dibuat dan semua orang taat dengan aturan menjadi kunci sukses UEA memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Begitu ketatnya aturan-aturan itu dibuat dan semua orang taat betul dengan aturan tidak ada yang berani lawan,” tegasnya. (*)
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).(*)