Jubir Vaksin: Laporan Komnas KIPI, Tidak ada Efek Samping Serius Pasca-Vaksinasi
Vaksinasi memiliki manfaat yang sangat besar dibandingkan resiko yang ditimbulkan dan vaksin memiliki efek samping yang rendah
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan pasca Imunisasi atau Komnas KIPI, semua reaksi setelah imunisasi masih bersifat ringan.
Hal itu disampaikan Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (22/1/2021).
"Tidak ada kejadian yang sifatnya serius," katanya.
Nadia mengatakan vaksinasi memiliki manfaat yang sangat besar dibandingkan resiko yang ditimbulkan dan vaksin memiliki efek samping yang rendah.
Selain itu menurut dia Vaksinasi sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui menurut Nadia banyak Nakes yang gugur selama penanganan Pandemi Covid-19.
Baca juga: Legislator Eddy Soeparno Salurkan Bantuan 400 Unit PJU Tenaga Surya di Cianjur
"Kita sudah kehilangan lebih dari 600 tenaga kesehatan dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia, mari kita putus bersama mata rantai penyebaran covid-19 melalui vaksinasi," pungkasnya.
Sebelumnya Nadia mengatakan bahwa hingga 21 Januari 2021, total ada 132 ribu tenaga kesehatan (Nakes) yang telah melakukan vaksinasi Covid-19. Mereka yang telah disuntik vaksin Covid-19 tersebut, tersebar di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di 92 kabupaten atau kota di 34 Provinsi.
"Sekitar 22 persen dari total 598. 483 tenaga kesehatan yang akan divaksinasi pada tahap awal ini," kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (22/1/2021).
Nadia mengatak pada tahap awal pihkanya telah menyebarkan undangan vaksinasi kepada 598.483 tenaga kesehatan dari target 1,4 juta orang. Sementara sisanya yakni 888.282 Nakes baru dikirim undangan vaksinasi pada Kamis kemarin.
Baca juga: Alasan Menkes Budi Pakai Data KPU daripada Kemenkes untuk Basis Vaksinasi Covid-19
"Jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap pertama maka kemungkinan mereka berada di kelompok kedua," katanya.
Sementara itu, menurut Nadia terdapat sekitar 20.154 Nakes yang tidak dapat atau tertunda dalam mengikuti vaksinasi. Mereka diantaranya merupakan penyintas Covid-19, memiliki komorbid, dan sedang dalam keadaan hamil.
"Proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan masih akan terus berlangsung dan diharapkan hingga Februari kami dapat mencapai target 1,47 juta tenaga kesehatan di vaksinasi," pungkasnya.