Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan dalam konferensi pers di Downing Street bahwa pemrerintah negara itu telah mengubah praktik kebijakan vaksinasi untuk para warga lanjut usia (lansia).

Sebagian lansia di Inggris telah menerima vaksinasi virus corona (Covid-19) untuk suntikan pertama.

Rincian kelompok lansia yang telah disuntik itu meliputi 91 persen dari mereka yang berusia di atas 80 tahun, 95 persen warga berusia 75 hingga 79 tahun, serta hampir tiga perempat dari mereka yang berusia antara 70 hingga 74 tahun.

Dikutip dari laman The Independent, Selasa (9/2/2021), Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris sebelumnya telah mengimbau kepada lansia yang berusia lebih dari 70 tahun untuk menunggu giliran mereka divaksinasi.

Baca juga: Kisah Asmara Segitiga Janda Sidoarjo dengan 2 Pria Lansia, Cemburu Buta Jupri Berujung Penjara

Baca juga: Pemerintah Siapkan Vaksinasi Covid-19 bagi 5.000 Awak Media Pers di Bulan Februari-Maret

Hal itu dilakukan agar mereka tidak perlu mendatangi rumah sakit maupun klinik yang kini sibuk melayani panggilan telepon.

Namun kini Hancock menekankan bahwa prosedur pelayanan tersebut sedang diubah untuk memastikan agar program vaksinasi ini bisa menjangkau lebih banyak lansia sebagai kelompok yang paling rentan.

Pemerintah Inggris memiliki batas waktu hingga 15 Februari untuk melakukan vaksinasi terhadap kelompok ini, tenaga kesehatan serta mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu.

Selain itu, ia juga menawarkan kesempatan kedua bagi mereka yang menolak vaksinasi untuk berubah pikiran dan menjalani vaksinasi.

Baca juga: BPOM Setujui Vaksinasi untuk Lansia, Simak Rentang Usia dan Dosis yang Boleh Diberikan

Hancock mengaku 'puas' dengan tingginya tingkat penerimaan vaksin diantara mereka yang berusia lebih dari 70-an.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah Inggris akan terus bekerja hingga mereka yang berada pada kelompok rentan mendapatkan perlindungan.

"Jadi NHS dan otoritas lokal serta tim yang bekerja dengan mereka, melakukan segala yang mereka bisa untuk menjangkau orang-orang yang tersisa dalam kelompok berisiko ini. Dan kami akan terus mencari sisa beberapa persen itu, bahkan ketika kami memperluas penawaran vaksin ini untuk kelompok usia yang lebih muda," tegas Hancock.

Ia kemudian mengatakan bahwa pemerintah Inggris berupaya memenuhi target 15 Februari 2021, dengan menawarkan vaksinasi kepada kelompok prioritas satu hingga empat.

Sebelum nantinya melanjutkan ke fase berikutnya, di mana semua orang yang berusia di atas 50 tahun harus terlindungi secara keseluruhan pada 1 Mei mendatang.

"NHS selama ini telah bekerja keras untuk menghubungi semua orang yang masuk dalam kelompok satu hingga empat, namun kami saat ini hanya ingin memastikan. Jadi mulai hari ini, saya berpesan untuk semua orang yang berusia 70 tahun ke atas," kata Hancock.

Sebelumnya pemerintah Inggris menyampaikan kepada para lansia untuk 'menunggu hingga NHS menghubungi', namun sekarang pesan itu berubah.

"Jika anda tinggal di Inggris dan berusia 70 tahun ke atas serta belum membuat janji untuk divaksinasi, silakan hubungi NHS. Jika anda berada di Skotlandia, Wales, atau Irlandia Utara, kami juga berada di jalur yang tepat, bekerja sama, untuk mencapai tujuan paling lambat 15 Februari dan tim kesehatan lokal anda akan menghubungi," papar Hancock.

Mereka yang berusia lebih dari 70 tahun, dapat membuat 'janji temu' mereka menggunakan situs web www.nhs.uk/covid-vaccination atau menghubungi 119.

NHS juga mendesak orang-orang yang telah diberikan dua slot suntikan vaksinasi, untuk membatalkan satu slot yang mereka miliki, sehingga slot tersebut dapat digunakan oleh orang lain.

Hingga saat ini, 12 juta orang di seluruh Inggris telah menerima inokulasi Covid-19.

"Namun jika anda berusia lebih dari 70 tahun dan belum menerima vaksin, silakan datang dan buatlah janji sesegera mungkin. Vaksin ini aman, sederhana, dan akan menawarkan anda dan orang-orang di sekitar anda perlindungan penting terhadap virus ini," pungkas Hancock.

Sumber:  The Independent,