Strategi Penanggulangan Covid 19 dalam Mendorong Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional
Acara berlangsung pada Kamis, (11/2/2021) diikuti sejumlah peserta dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Editor: Malvyandie Haryadi
“Ekonomi Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan, namun belum bisa mencapai level sebelum covid 19. Hal ini disebabkan karena berbagai hal yaitu perubahan perilaku, perubahan teknologi, perubahan pasar tenaga kerja. Dunia usaha harus agile dan menciptakan fleksibilitas industri terhadap percepatan perubahan teknologi dunia.”
Lebih lanjut, Sekretaris Eksekutif I KPC-PEN ini menjelaskan, data menunjukkan hanya sektor informasi dan komunikasi, serta sektor pertanian yang tidak mengalami kontraksi di kuartal dua akibat covid 19 pada tahun 2020. Sektor yang paling parah yaitu akomodasi, retail, pariwisata akan menunjukkan pemulihan kurva U yang panjang.
Baca juga: Pakar Sebut Vaksin Bisa Meringankan Dampak Varian Baru Covid-19 Menjadi Hanya Sakit Pilek
“maka dari itu, dibutuhkan respon terhadap structural break untuk masa depan sektor-sektor tersebut,” tambahnya.
Senada dengan Raden Pardede, Staf Khusus Menteri Perekonomian, Reza Yamora Siregar, Ph.D, menekankan pentingnya sinergitas penanganan ekonomi dan kesehatan.
Reza menyebut, vaksinasi menjadi game changer terhadap pemulihan ekonomi nasional.
Peraturan Presiden No. 99/2020 dikeluarkan sebagai peta jalan pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi.
“Kebijakan stimulus makro sangat vital, namun efektifitas kebijakan tersebut sangat bergantung pada tingkat pemulihan kepercayaan konsumen dan investor. Penanganan covid 19 menjadi bagian prioritas atau game changer dari usaha pemerintah mendorong pemulihan ekonomi nasional,” tegasnya.
Reza meyakini jika PPKM Mikro yang sedang dijalankan mampu terlaksana dengan baik serta pengawasan yang ketat dan proses vaksinasi berjalan sesuai target, maka dapat mengendalikan angka penyebaran covid 19.
Dengan demikian, ini juga menciptakan rasa aman bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi secara normal dengan beradaptasi pada perubahan-perubahan baru saat pandemi.
Dalam acara ini, Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan, S.E., M.S.E, menyatakan optimisme terhadap target pertumbuhan ekonomi Indonesia di range 4.5% - 5.5% pada tahun 2021.
“Pertumbuhan ekonomi 2021 diprediksi akan meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian global. Perekonomian domestik akan membaik dengan berjalan efektifnya vaksinasi dan terkendalinya pandemi covid 19,” papar Ferry Irawan.
Ferry menegaskan, aspek kesehatan merupakan kunci untuk menagawal pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh empat faktor utama, yakni peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.
Untuk mencapai konsumsi rumah tangga yang ideal, maka pemerintah memberikan bantuan sosial bagi konsumer bawah.
Sementara itu, untuk memberi keyakinan dan rasa aman bagi konsumer atas, proses vaksinasi di seluruh Indonesia harus berjalan sesuai target.