Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krisis Akibat Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Memperkokoh Kemandirian Nasional

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, pandemi Covid-19 mengajarkan kita untuk memiliki ketahanan.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Krisis Akibat Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Memperkokoh Kemandirian Nasional
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo dalam diskusi yang digelar Indonesian Public Institute (IPI) bertajuk Quo Vadis Penanganan Pandemi Covid 19 secara daring, Selasa (16/2/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah praktisi, ahli, dan pakar menilai pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari satu tahun terjadi perlu dijadikan sebagai pijakan untuk membangun dan memperkuat kemandirian nasional di berbagai sektor.

Kesimpulan itu terpotret dalam diskusi yang digelar Indonesian Public Institute (IPI) bertajuk "Quo Vadis Penanganan Pandemi Covid 19" secara daring, Selasa (16/2/2021).

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, pandemi Covid-19 mengajarkan kita untuk memiliki ketahanan.

"Pandemi ini menguji negara kita, sejauh mana mempunyai ketahanan, baik dalam konteks keuangan negara maupun ketahanan sosial dan soal keamanan," kata Karyono Wibowo.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sputnik V Sukses, Menteri Urusan Ekonomi Jerman Ucapkan Selamat Kepada Rusia

Karyono menyebut bahwa saat ini perlu mengerahkan semua potensi nasional menuju kemandirian.

Salah satunya, pemerintah perlu serius mewujudkan industri alat kesehatan dan obat dalam negeri.

Berita Rekomendasi

Ia menyontohkan penemuan alat pendeteksi virus corona bernama GeNose yang dibuat oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), ini harus didorong serius pemerintah secara lebih kongkrit.

"GeNose bahkan lebih cepat, akurat, dan harganya lebih murah. Jika diproduksi secara masal maka harganya akan lebih murah. Dengan demikian target menurunkan angka penularan dengan 3T bisa lebih maksimal," ujar Karyono.

Sementara itu, Prof Keri Lestari dalam paparannya mengatakan bahwa virus memang berbahaya.

Tetapi orang yang menyebarkan virus lebih berbahaya.

Baca juga: KPK Isyaratkan Akan Jerat Ihsan Yunus dengan Pasal Berbeda Dalam Kasus Suap Bansos Covid-19

Karena itu, Keri Lestari mengingatkan agar kedisiplinan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta 3T (tracing, testing, treatment) harus benar-benar ditingkatkan.

"Dengan menerapkan disiplin 3M dan 3T, serta vaksinasi yang masif, maka penularan covid-19 akan terhambat, pandemi akan melambat, dan ekonomi pun akan meningkat," jelas Keri.

Menurut Keri, tes dan vaksinasi menjadi kepentingan negara bukan hanya individu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas