Presiden Berharap Jumlah Warga yang Telah Vaksinasi Meningkat Drastis
Presiden Jokowim engatakan bahwa terdapat 16,9 juta pekerja atau pelayan publik di seluruh Indonesia yang akan mengikuti vaksinasi tahap 2.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan dimulainya vaksinasi tahap 2 kepada pekerja publik dan Lansia, maka jumlah mereka yang telah vaksinasi akan meningkat drastis.
Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau vaksinasi massal di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, (17/2/2021).
"Kita harapkan nanti jumlah yang divaksin setiap hari akan naik secara drastis," kata Presiden.
Baca juga: 16,9 Juta Pekerja Publik dan 21,5 Juta Lansia akan Vaksinasi Tahap 2
Baca juga: Presiden Jokowi Keliling Pasar Tanah Abang Tinjau Vaksinasi Massal Covid-19
Dengan meningkatnya jumlah warga yang telah disuntik vaksin, maka diharapkan kekebalan kelompok atau herd immunity dapat segera tercapai. Pemerintah menargetkan program vaksinasi kepada 181,5 juta warga rampung kurang dari satu tahun.
"Kita harapkan para pekerja publik, pelayan publik baik itu aparat keamanan, para pedagang pasar, wartawan, atlet, juga pekerja-pekerja di toko dan mall semuanya akan divaksinasi," kata Presiden.
Presiden kembali mengingatkan bahwa meski telah disuntik vaksin Covid-19, masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan.
"Terakhir jangan lupa tetap selalu saya sampaikan 3M memakai masker menjaga jarak mencuci tangan jangan kita lupakan," pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI/Polri membantu pelaksanaan vaksinasi massal. Hal itu dikatakan Presiden saat membuka rapat pimpinan TNI/Polri di Istana Negara, Jakarta, Senin, (15/2/2021).
"Saya minta kepada jajaran TNI-Polri untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi massal," kata Presiden.
Meskipun program vaksinasi dilakukan di puskesmas dan rumah sakit, namun menurut Presiden, vaksinasi massal diperlukan agar target kekebalan komunal atau herd imunnity dapat segera tercapai.
"Perlu pada klaster-klaster tertentu vaksinasi dilakukan massal. Mungkin bisa di klaster pasar, misalnya. Atau di klaster-klaster jasa ekonomi. Atau di klaster-klaster kampung yang sudah memerah. karena kecepatan itu dimiliki oleh TNI-Polri dalam mengelola setiap kedaruratan atau krisis yang ada," katanya.
Menurut Presiden total warga yang harus divaksin agar tercipta herd imunnity adalah 181,5 hingga 182 juta orang. Dengan satu orang dua dosis, maka kurang lebih harus 364 juta suntikan, dilakukan. Jumlah tersebut kata presiden bukan merupakan angka yang kecil, sehingga dibutuhkan dukungan TNI/Polri untuk vaksinasi massal.
"Oleh Karena itu, saya meminta jajaran TNI-Polri untuk cepat bergerak membantu vaksinasi. agar segera bisa kita selesaikan. Saya juga minta TNI-Polri mengawal distribusi pengamanan vaksin untuk menuju ke daerah-daerah," pungkasnya.