Positif Covid-19 Meski Telah Divaksin, Kemenkes : Antibodi Terbentuk 28 Hari
Kemudian dilanjutkan suntikan kedua untuk semakin menguatkan respon anti imun yang sudah terbentuk, sehingga respon antibodi
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian kesehatan menyampaikan duka atas kejadian beberapa tokoh masyarakat maupun tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 meski telah mendapatkan vaksinasi Coronavac dosis pertama.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid, dalam konferensi pers virtual bertajuk "Penjelasan Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi COVID-19", Senin (22/2/2021).
"Rasa prihatin atas beberapa kejadian nakes dan beberapa tokoh masyarakat yang diketahui positif setelah mendapatkan dosis pertama vaksinasi COVID-19. Sebagian besar nakes belum dapat suntikan," ungkap Nadia.
Baca juga: Cuti Bersama 2021 Tinggal 2 Hari, Dipotong 5 Hari karena Alasan Covid-19, Berikut Daftarnya
Ia menjelaskan, seseorang yang telah divaksinasi masih memiliki peluang terpapar Covid-19.
Antibodi akan terbentuk dalam kurun waktu 28 hari, setelah penyuntikan dosis kedua.
Suntikan dosis pertama diketahui untuk memicu respon kekebalan awal.
Kemudian dilanjutkan suntikan kedua untuk semakin menguatkan respon anti imun yang sudah terbentuk, sehingga respon antibodi yang lebih cepat lebih efektif akan terbentuk di masa yang akan datang.
Baca juga: Update 22 Februari: Penambahan 10.180 kasus Covid-19, Total 1,288 Juta Orang
"Kita tahu bahwa suntikan kedua sifatnya merupakan booster untuk meningkatkan titer antibodi secara optimal sehingga imunitas baru yang akan terbentuk sebagai vaksinasi covid-19 itu akan terbentuk setelah 28 hari penyuntikan dosis kedua," jelasnya
"Jadi memang membutuhkan waktu untuk tubuh kita tadi membentuk antibodi yang optimal dengan dua kali penyuntikan dan rentang waktu 28 hari. Kita perlu pahami meskipun kita sudah divaksinasi Covid-19 kita masih memiliki resiko untuk terpapar dan tertular virus Covid-19," sambung Nadia.
Nadia pun berpesan kepada seluruh pihak agar selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, juga menghindari kerumunan harus tetap dijalankan secara bersamaan dengan vaksinasi.
Baca juga: Didera Pandemi Covid-19, Pembiayaan Otomotif Adira Finance Turun 51 Persen
"Selain kita harus tetap menjaga diri kita juga sendiri harus menjaga orang lain. Karena masih dibutuhkan tentunya waktu untuk bersama-sama bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok," pesannya.
Masyarakat ujar Nadia diharapkan tidak khawatir untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Selain telah teruji aman dan bemutu dari BPOM serta suci dan halal dari MUI, sampai saat ini belum ada laporan bermakna terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
"Vaksinasi juga telah kita lakukan kepada tenaga kesehatan yang berusia 60 tahun keatas dan hingga saat ini kita tidak menerima laporan ataupun adanya kasus kejadian ikutan pasca imunisasi yang signifikan," ungkap perempuan berhijab ini.