Bio Farma Masih Nego Sinopharm dan Moderna untuk Pasok 25,2 Juta Dosis dalam Vaksinasi Gotong Royong
Basyir menjelaskan berdasarkan diskusinya dengan kedua produsen vaksin tersebut, 20 juta dosis di antaranya berasal dari Sinopharm y
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
"Jenis vaksinnya juga akan berbeda. Jadi tidak boleh vaksin yang sudah digunakan dalam program pemerintah itu digunakan untuk vaksin Gotong Royong," kata Basyir.
Sedangkan untuk pelaksanaan registrasinya, kata Basyir, pemerintah sudah menunjuk KADIN untuk melakukan registrasi.
Data yang dikumpulkan KADIN kemudian diserahkan Kementerian Kesehatan.
Kemudian nantiny Kementerian Kesehatan akan menugaskan holding farmasi untuk menyiapkan pasokannya.
"Jadi tetap supply ada di holding farmasi tapi proses registrasi korporasi yang ikut, terkait juga berapa jumlah karyawan atau keluarga yang terlibat itu nanti akan siserahkan ke KADIN, dan data itu akan diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk nanti diberikan kepada Bio Farma untuk proses vaksinasinya," kata Basyir.
Sedangkan untuk proses vaksinasinya, Bio Farma akan bekerja sama dengan faskes-faskes swasta lainnya.
Berdasarkan informasi sementara yang diterimanya, kata Basyir, sampai saat ini sudah ada 7,5 juta orang yang sudah mendaftarkan diri ke KADIN.
Namun demikian, pihaknya yakin angkanya akam terus bertambah karena KADIN juga masih membuka registrasi gelombang kedua.
"Karena dari informasi sementara yang kami sapat dari KADIN sudah ada sekitar 7,5 juta populasi yang bagian dari korporasi tersebut yang sudah mendaftarkan ke KADIN. Sehingga kalau kita asumsikan satu orang mendapat dua dosis, minimal 15 juta dosis harus kita siapkan untuk supply vaksin Gotong Royong," kata Basyir.