Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes Sebut Stok Vaksin Covid-19 di Indonesia Terancam Habis April 2021

Penyebabnya, India sebagai negara produsen vaksin terbesar sedang melakukan embargo, lantaran kasus Covid-19 di negara itu meningkat

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Menkes Sebut Stok Vaksin Covid-19 di Indonesia Terancam Habis April 2021
ENDRIK SCHMIDT / DPA-ZENTRALBILD / DPA PICTURE-ALLIANCE MELALUI AFP
Seorang perawat menyusun jarum suntik dengan persiapan dari Astrazeneca dalam latihan GP Axel Stelzner. Untuk proyek percontohan, praktik di Lichtentanne dan 38 praktik GP lainnya di Saxony melanjutkan vaksinasi dengan vaksin anti-korona. Model praktik yang dipilih bertindak sebagai pos terdepan dari pusat vaksinasi. Asosiasi Praktisi Umum Saxon telah menyerukan untuk jangka waktu yang lebih lama bagi para dokter di praktik swasta untuk lebih terlibat dalam kampanye vaksinasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan  Budi Gunadi Sadikin menyampaikan stok vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia terancam habis pada April di tengah gencarnya program vaksinasi gratis.

Penyebabnya, India sebagai negara produsen vaksin terbesar sedang melakukan embargo, lantaran kasus Covid-19 di negara itu meningkat.

India disebut Budi, merupakan produsen untuk vaksin AstraZeneca, Novavax, maupun Pfizer.

"Ini ada berita buruk. India ini sedang naik (kasus Covid-19), karena naik India embargo vaksin eggak boleh keluar lagi vaksinnya.

Baca juga: WHO Imbau Seluruh Negara: Pramugari Dan Pilot Harus Dapatkan Akses Prioritas Terhadap Vaksin

Enggak ke COVAX GAVI, karena memang India adalah pabrik vaksin terbesar di dunia di luar Cina.

Jadi Novavax, AstraZeneca, juga kabarnya Pfizer dibuat di sana," ujarnya dalam diskusi, Minggu (28/3/2021).

Berita Rekomendasi

Padahal menurut Budi, rencananya Indonesia akan menerima 11 juta dosis vaksin Covid-19 dari COVAX GAVI yang akan diterima secara bertahap hingga Mei 2021.

"Kita harusnya dapat jatah ini sekitar 11,7 juta di Maret April tapi sepertinya akan dapat cuma 1,1 juta, 10,6 juta vaksinya tertahan," kata mantan wakil menteri BUMN ini.

Ketersediaan vaksin Covid-19 Sinovac yang siap disuntikan hanya ada 7 juta dosis vaksin dan akan habis disuntikan dalam waktu 15 hari ke depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas