Vaksin Nusantara Lanjut Uji Klinis II, Wakil Ketua Komisi 9 DPR: Hasil dan Prosedur Tak Ada Masalah
Wakil Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena memberikan pengertian bahwa Vaksin Nusantara dirasa aman terukur dari segi potensi dan uji dosisnya
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Vaksin nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kembali menjadi perhatian.
Sampai saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan izin atau Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinis (PPUK) karena belum memenuhi kaidah produksi dan laboratorium.
Namun begitu, uji klinis Vaksin Nusantara dikabarakan akan berlanjut ke fase II.
Disisi lain, Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah mendukung sepenuhnya pembuatan vaksin sejauh memenuhi ketentuan dari BPOM.
Satgas meminta komunikasi BPOM dengan peneliti vaksin diperbaiki agar polemik yang terjadi bisa segera terselesaikan.
Baca juga: Vaksin Nusantara Dikembangkan di AS, Uji Coba di Indonesia
Baca juga: Hasil Inspeksi Badan POM Temukan Produksi Vaksin Nusantara Tidak Steril
"Pada prinsipnya, semua vaksin yang akan diberikan pada masyarakat harus mendapatkan ijin dari BPOM, terutama dalam aspek keamanan, efikasi dan kelayakan."
"Selama memenuhi kriteria pemerintah akan memberikan dukungan."
"Diharapkan, peneliti vaksin dapat berkoordinasi baik dengan BPOM agar isu yang ada terkait vaksin ini dapat segera terselesaikan," ujar Wiku dalam keterangan pers beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Wakil Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena mengatakan bahwa Vaksin Nusantara telah dirasa aman untuk digunakan.
Menurutnya, dari segi potensi dan uji dosis telah terukur dan dianggap berpotensi untuk mengaktifkan imunitas tubuh.
"Kalau kita lihat dari data yang ada, kalau dari aspek keamanan sebenarnya tidak ada persoalan apapun," kata Melki saat berbincang di acara Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Jumat (16/4/2021),
Baca juga: Badan POM Sebut Keamanan dan Efektivitas Vaksin Nusantara Belum Meyakinkan
"Dari segi potensi dan kemudian dari kategori uji dosis yang diberikan itu ada salah satu dosis yang memang dianggap berpotensi untuk mengaktifkan imunitas tubuh yang baik," ujar Melki.
Melki pun mengatakan bahwa dirinya bersedia menjadi relawan uji klinis Vaksin Nusantara.
Melki memaparkan secara hasil maupun prosedur yang telah dilakukan oleh peneliti, tidak ditemukan masalah pada Vaksin Nusantara.
"Secara prinsip hasil maupun prosedur (yang digunakan peneliti) ini oke, tidak ada masalah," papar Melki.
Menurut Melki, dirinya tidak serta merta mengganggap Vaksin Nusantara maupuan Vaksin Merah Putih baik.
Sebelumnya, Melki telah melihat uji klinis, mutu, khasiat serta efisiensinya anatar kedua vaksin tersebut.'
"Kita menganggap baik Vaksin Nusantara maupuan Vaksin Merah Putih itu sama, melihat dari uji klinis, mutu, khasiat maupun efisiensinya."
"Dan karena kita melihat itu sama, kami tentu apa adanya saja, mana yang bagus kita dorong, mana yang kurang bagus kita perbaiki, mana yang kurang ya kita minta jangan dipakai," ujar Melki.
Melki berharap, masyarakat untuk tidak perlu meragu pada uji klinis Vaksin Nusantara.
Dirinya juga berharap, dengan berhasilnya uji klinis tahap dua nanti, permasalahan mengenai ketersediaan vaksin dapat terjawab.
"Vaksin Nusantara dapat digunakan untuk menjawab persoalaan kita, terkait ketersediaan vaksin yang saat ini masih kurang dan terus menerus kurang," ungkap Melki.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Baca berita lain tentang Penanganan Corona