Klaster Covid-19 Perkantoran di DKI Jakarta Melonjak, IDI: Protokol Kesehatan Masih Lengah
Adib Khumaidi menyoroti lonjakan kasus Covid-19 pada klaster perkantoran di DKI Jakarta dalam sepekan terakhir.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi menyoroti lonjakan kasus Covid-19 pada klaster perkantoran di DKI Jakarta dalam sepekan terakhir.
Adib menyebut, protokol kesehatan di perkantor penerapannya masih lemah.
"Sebagian besar kasus terkonfirmasi Covid-19 di perkantoran terjadi pada perbankan yang sudah menerima vaksinasi, artinya kita tidak bicara terkait dengan masalah vaksinasi saja tapi risiko itu masih ada," ujar Adib dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/4/2021).
Ia mengatakan, ada 6 penyebab klaster kantor DKI Jakarta menjadi meningkat.
Pertama, ruangan kantor padat, kedua sirkulasi udara di kantor yang buruk, karyawan yang berdesakan di transportasi umum, buka puasa bersama, vaksinasi buat karyawan belum seluruhnya.
Baca juga: Krisis Covid-19 di India, Dokter Beri Peringatan Bagi Warga yang Timbun Oksigen
"Semuanya artinya masih ada yang lengah.
Kemudian karyawan hanya patuh prokes dikantor saja setelah keluar dari kantor kemudian lengah itu keluar dari kantor maupun pada saat beraktivitas aktivitas di masyarakat," ungkapnya.
Sebelumnya, dilansir dari akun instagram Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta, peningkatan jumlah klaster Covid-19 terjadi dalam sepekan terakhir.
Baca juga: Satgas Covid-19 Pantau Kesehatan Suporter Persija Pasca-Kerumunan di Bundaran HI
Tertulis periode 12-18 April 2021 terdapat 425 kasus aktif.
Sementara di minggu sebelumnya, 5-11 April jumlah kasus hanya 157 kasus.