Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

India Tutup Semua Balai Konservasi Harimau Setelah Seekor Singa Terpapar Covid-19 di Kebun Binatang

Pemerintah India memerintahkan penutupan sementara terhadap semua balai konservasi harimau untuk pariwisata

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in India Tutup Semua Balai Konservasi Harimau Setelah Seekor Singa Terpapar Covid-19 di Kebun Binatang
Istimewa
Ilustrasi harimau: Pemerintah India memerintahkan penutupan sementara terhadap semua balai konservasi harimau untuk pariwisata setelah wabah Covid-19 ditemukan di kebun binatang. 

Kepala menteri Tamil Nadu, MK Stalin, mengunjungi kebun binatang pada hari Minggu (6/6/2021) untuk meninjau situasi dengan sejumlah menteri dan otoritas satwa liar lainnya.

Stalin memerintahkan para pejabat untuk memastikan semua staf kebun binatang dan penangan hewan menerima vaksin, dan untuk "memberikan perawatan terbaik kepada singa yang terinfeksi."

Wabah ini mengikuti delapan kasus positif pada bulan Maret di antara singa di kebun binatang Hyderabad.

Wabah serupa juga telah dilaporkan di kandang singa kebun binatang dan safari di Jaipur dan Etawah.

Sebagai langkah pencegahan, Tamil Nadu menutup kebun binatang untuk pengunjung pada 20 April.

Baca juga: India Catat 92.596 Kasus Baru Covid-19 Selama 24 Jam Terakhir

Sejumlah hewan juga terinfeksi di belahan dunia lain. Di New York, sejumlah harimau dan singa di Kebun Binatang Bronx diketahui positif Covid-19 pada April 2020 setelah menunjukkan gejala termasuk batuk. Kini mereka telah pulih.

Berita itu memicu kekhawatiran di kalangan ahli zoologi setelah penyebaran berita infeksi Kebun Binatang Bronx, Otoritas Konservasi Harimau Nasional India memerintahkan semua balai konservasi harimau di negara itu untuk mengamati harimau mereka atas gejala dan untuk memastikan semua penangan hewan negatif corona.

Berita Rekomendasi

“Wabah Covid-19 baru-baru ini melanda setelah gelombang kedua virus di India, yang dimulai pada pertengahan Maret lalu dan memuncak pada awal Mei. Itu menewaskan puluhan ribu orang, membuat jutaan orang sakit, membuat negara ini terguncang dan menempatkan hewan pada risiko infeksi yang lebih besar juga,” kata Nikolaus Osterrieder, dekan kedokteran hewan dan ilmu kehidupan di City University of Hong Kong.

“Kucing seperti singa dan harimau sangat rentan terhadap penyakit parah,” tambahnya.

Sementara hewan seperti cerpelai dan musang mungkin lebih rentan terhadap infeksi, mereka umumnya tidak mengembangkan gejala klinis yang parah.

Itu menimbulkan risiko bagi spesies yang terancam punah seperti Neela, singa Asia.

Singa Asia pernah menjelajahi habitat dari Afrika ke Yunani, tetapi sekarang hanya ditemukan di India, menurut Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari Persatuan Konservasi Alam Dunia.

Menurut WWF jumlahnya saat ini hanya 523 ekor dan mereka menghadapi ancaman perburuan liar, fragmentasi habitat, dan aktivitas manusia yang luas seperti pariwisata satwa liar.

“Wabah kebun binatang hanya menyoroti bahwa manusia dapat menularkan patogen ke hewan, tidak hanya sebaliknya," kata Osterrieder, menunjuk pada penyakit yang diperkenalkan oleh manusia yang sekarang mengancam spesies gorila gunung.

"Kita selalu harus memperhatikan itu," lanjut dia (CNN/Saudi Gazette)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas