Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Bangkalan Protes Ada Penyekatan di Suramadu, Ahli Sebut Pentingnya PSBB Wilayah Aglomerasi

Windhu memandang lebih baik pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat wilayah aglomerasi.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Warga Bangkalan Protes Ada Penyekatan di Suramadu, Ahli Sebut Pentingnya PSBB Wilayah Aglomerasi
surya.co.id/febrianto ramadani
Suasana unjuk rasa ratusan warga Madura di Balai Kota Surabaya, Senin siang (21/6/2021). Mereka menuntut tenda swab milik Pemkot Surabaya di Jembatan Suramadu dibersihkan. 

Perwakilan pendemo, Musfiqul Khoir mengatakan, dengan semakin seringnya warga melakukan tes antigen, dikhawatirkan menyebabkan luka di rongga hidung.

"Kami khawatir ada warga infeksi. Sebab, bukan tak mungkin setiap hari mengikuti swab antigen," katanya, sebagaimana dikutip dari Surya

Baca juga: Madura Disebu Vaksin, Ketua Satgas Tinjau Vaksinasi untuk 2.000 Orang di Bangkalan

Selain kekhawatiran adanya infeksi, warga juga menolak penyekatan karena lokasi isolasi mandiri bagi warga yang dinyatakan positif dianggap tidak layak. 

"Gedung Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS), misalnya, seharusnya Prokesnya bisa ditingkatkan sebab ini sudah ada anggarannya. Kalau fasilitas tidak memenuhi, jangan-jangan anggarannya dipakai untuk yang lain," katanya.

Tidak hanya itu, menurut Musfiqul Khoir, penyekatan di Jembatan Suramadu itu juga dianggap dikriminatif.

Pasalnya, penyekatan diberlakukan karena meningkatnya kasus Covid-19 di Bangkalan. Namun, penyekatan dilakukan terhadap seluruh warga di Madura

"Bangkalan punya 18 kecamatan dan hanya 4 kecamatan yang di zona merah," katanya.

Berita Rekomendasi

"Namun, kenapa yang harus menanggung akibatnya masyarakat se-Bangkalan? Bahkan, penduduk di tiga kabupaten lainnya juga ikut terimbas?" katanya.

Dibanding melakukan swab massal di pintu keluar jembatan Suramadu, pendemo meminta Pemkot membantu Pemkab Bangkalan melakukan pendekatan lain.

Yakni, dengan melaksanakan pembatasan di masing-masing kecamatan yang masuk zona merah tersebut.

"Kalau memang ingin membantu warga Bangkalan, silakan Pemkot Surabaya datang dan swab warga di empat kecamatan ini. Per-KK (Kepala Keluarga) pun kami bantu," tegas pendemo berapi-api.

Dari hasil swab tersebut, dilanjutkan tracing. Sehingga, penularan bisa lebih efektif dicegah.


Berita penanganan covid lainnya

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Daryono) (Surya/Fatimatuz Zahro)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas