Kasus Covid-19 Meningkat Drastis di Rusia, UEFA: Bisa Jadi Sisa Laga Euro 2020 Digeser
Salah satu kota besar di Rusia ini telah ditunjuk menjadi tuan rumah bagi tujuh pertandingan di turnamen tahun ini, dengan lima laga telah dimainkan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Meningkatnya kasus virus corona (Covid-19) secara signifikan di Rusia, membuat otoritas negara itu dapat menolak untuk menjadi tuan rumah sisa pertandingan turnamen sepak bola bergengsi Eropa 'EURO 2020'.
Rusia memang bisa saja menolak menjadi tuan rumah untuk dua laga tersisa di EURO 2020 yang akan berlangsung di St Petersburg, jika pihak berwenang negara itu yakin bahwa situasi pandemi semakin tidak terkendali, di tengah beban kasus yang cenderung kian meningkat.
Seperti yang disampaikan penyelenggara turnamen yakni Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) terkait kemungkinan penundaan pertandingan di St Petersburg.
Salah satu kota besar di Rusia ini memang telah ditunjuk menjadi tuan rumah bagi tujuh pertandingan di turnamen tahun ini, dengan lima laga telah dimainkan.
Pada Rabu waktu setempat, Gazprom Arena akan menjadi lokasi di mana tim nasional (timnas) Swedia bermain melawan Polandia.
Baca juga: Daftar 4 Tim Terancam tak Lolos 16 Besar Euro 2021: Kroasia, Spanyol, Polandia hingga Portugal
Sedangkan pada 2 Juli mendatang, stadion tersebut akan menggelar laga perempat final.
Dengan puluhan ribu penonton yang diprediksi akan memenuhi fasilitas canggih itu, banyak pihak yang merasa khawatir bahwa kerumunan yang terjadi di sana akan berkontribusi pada memburuknya angka lonjakan Covid-19 di Rusia.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (23/6/2021), menurut data resmi, Rusia mencatat 16.715 kasus baru Covid-19 secara nasional pada hari Selasa kemarin.
Padahal bulan lalu, tepatnya pada 22 Mei 2021, negara tersebut hanya melihat 8.709 kasus infeksi baru.
Gelombang terbaru Covid-19 memang secara tidak proporsional telah menghantam dua kota terbesar di Rusia, yakni Moskwa dan St Petersburg.
Kedua kota tersebut masing-masing menyumbang sekitar setengah dari kasus baru di negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu.
Pada hari Selasa kemarin, angka terakhir untuk kasus baru tercatat mencapai 1.065.
Sementara pada pekan lalu, dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran, otoritas St Petersburg mengumumkan bahwa food court dan area bermain anak-anak di pusat perbelanjaan akan ditutup.
Kehidupan malam juga berada di bawah penerapan sistem pembatasan baru, dengan bar dan klub terpaksa tutup pada pukul 02.00 dini hari.
Mengumumkan aturan baru, Gubernur St Petersburg Alexander Beglov meminta semua penonton untuk mengikuti aturan Covid-19.
"Sayangnya, pada acara massal pertama yang terkait dengan EURO 2020, sejumlah besar peserta terlihat mengabaikan persyaratan keamanan epidemi. Dalam kondisi ini, setiap orang yang menolak untuk menggunakan alat pelindung diri dan menjaga jarak sosial, tentunya membahayakan kesehatan mereka sendiri serta kesehatan orang lain, bahkan mereka juga memperburuk reputasi St Petersburg," tegas Beglov.