Ketum PB IDI Sebut Virus Corona Varian Delta Menular 10 Kali Lebih Cepat, Ini Penjelasannya
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyampaikan, virus corona Varian Delta menular 10 kali lebih cepat.
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
Dikutip dari Healthline.com seperti diberitakan Tribunnews.com, Varian Delta juga dikenal sebagai B.1.617.2.
Varian Delta pertama kali terdeteksi di India.
Para ahli mengatakan, Varian Delta Covid-19 menimbulkan ancaman karena lebih mudah menular daripada jenis varian lain dan memberikan gejala yang lebih serius.
Meskipun saat ini vaksin bekerja efektif melawan Varian Delta, tapi varian ini memiliki banyak peluang untuk bermutasi kepada orang yang belum divaksinasi.
Varian Delta juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Baca juga: 282 Balita di Jakarta Positif Covid-19, Kemenkes Ungkap Faktor Meningkatnya Kasus Corona pada Anak
Masih dari Healthline.com, gejala paling umum varian Delta adalah demam, pilek, sakit kepala hingga sakit tenggorokan.
Setiap orang yang terinfeksi varian Delta memiliki gejala yang berbeda-beda.
Gejala yang biasa terjadi adalah demam.
Varian Delta menyebabkan banyak orang sakit parah dalam waktu tiga atau empat hari.
Baca juga: Hasil Studi, Epidemi Virus Corona Pernah Melanda Asia Timur 20.000 Tahun Lalu
Untuk orang yang lebih muda, gejala Varian Delta terasa seperti pilek.
Namun berbeda dengan pilek, mereka yang memiliki Varian Delta bisa menularkan virus ke orang lain terutama yang belum divaksinasi sepenuhnya.
(Tribunnews. com/Nuryanti/Nadya)