Lebih dari 40.000 Kasus Infeksi Jamur Hitam Terdeteksi Di India
Lalu 42 persen termasuk dalam kelompok usia antara 45 hingga 60 tahun, dan sisanya masuk kategori 60 tahun ke atas.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Menteri Kesehatan India, Harsh Vardhan mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa Dokter di India melaporkan 40.800 kasus infeksi jamur hitam (Mucormycosis) yang telah menewaskan lebih dari 3.000 orang.
"Angka kematian akibat infeksi jamur adalah 3.129 orang dari total 40.845 kasus yang dilaporkan. Sementara 31.344 diantaranya merasakan gejala pada hidung, sinus paranasal, dan bagian otak," kata Vardhan.
Pada saat yang sama, 32 persen dari pasien yang terinfeksi jamur ini berusia antara 18 hingga 45 tahun.
Lalu 42 persen termasuk dalam kelompok usia antara 45 hingga 60 tahun, dan sisanya masuk kategori 60 tahun ke atas.
Baca juga: Singapura Akan Berdamai dengan Covid-19, Anggap Seperti Flu Biasa, Dokter Tirta : Pelajari Ini Dulu
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (29/6/2021), Vardhan mencatat bahwa 64 persen pasien menderita diabetes, dan 53 persen diantaranya telah menggunakan steroid.
Mayoritas kasus ini terdeteksi di negara bagian Maharashtra, Kerala, Tamil Nadu, Benggala Barat dan Odisha.
Semua negara bagian ini juga melaporkan terjadinya peningkatan tajam pada kasus infeksi Covid-19.
Baca juga: Pakar Kesehatan: Jangan Buru-buru Beli Ivermectin untuk Pencegahan Covid-19
Perlu diketahui, mucormycosis adalah infeksi jamur yang menyerang sinus, otak dan paru-paru.
Jamur ini diklaim memiliki tingkat kematian mencapai 50 persen.
Orang dengan diabetes atau kekebalan tubuh yang menurun setelah melawan penyakit lain termasuk Covid-19, diyakini sangat rentan mengalami infeksi jamur ini.