Menkes: Jakarta Sangat Babak Belur Karena Covid-19, Kita Lagi Agresif Lakukan Vaksinasi
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan agresif melakukan vaksinasi Covid-19 di Ibukota DKI Jakarta.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan agresif melakukan vaksinasi Covid-19 di Ibukota DKI Jakarta.
Menurutnya saat ini kondisi DKI Jakarta sangat babak belur akibat kasus Covid-19 yang terus melonjak.
DKI Jakarta sendiri, kata Budi, merupakan satu dari dua provinsi tertinggi yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19.
Satu provinsi lainnya adalah Bali.
"DKI Jakarta karena yang sekarang sangat babak belur. Kita lagi agresif sekali melakukan vaksinasi untuk bisa mengurangi beban yang masuk ke rumah sakit, itu sekarang sudah lebih dari 60 persen," ujar Budi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021).
"Jadi kalau Bali itu sudah hampir 80 persen rakyatnya mendapatkan suntikan pertama, karena Bali banyak AstraZeneca, memang suntikan keduanya baru 30 persen, karena butuh waktu tiga bulan," imbuhnya.
Baca juga: Luhut Sebut Vaksinasi Covid-19 Berjalan Cepat Sesuai Target
Budi lantas menerangkan bahwa pihaknya tengah berupaya mempercepat vaksinasi di Tanah Air.
Hingga pagi ini, lanjutnya, angka vaksinasi sudah menembus 52 juta.
Adapun 37 juta diantaranya adalah suntik pertama bagi masyarakat.
Jumlah tersebut disebut Budi sudah setara dengan 20 persen dari target yang dicanangkan.
Sebab target populasi yang akan menerima vaksinasi sebesar 181,5 juta.
"Vaksinasi kita mempercepat, angkanya tadi pagi 52 juta, Bapak-Ibu, suntik pertamanya 37 juta, 30 juta itu sekitar 20 persen dari target," ungkapnya.
"Jadi per kemarin kita untuk suntik pertama sudah mencapai 20 persen dari target populasinya kita yang 181,5 juta. Karena ini sudah tembus 37 juta suntik pertamanya, yaitu 20 persen dari target populasi," kata Budi lagi.
Namun, Budi mengatakan terdapat kendala vaksinasi dimana biasanya vaksinasi cenderung menurun pada hari Sabtu dan Minggu.
Oleh karena itu, pihaknya berusaha akan meningkatkan vaksinasi itu dengan menggandeng TNI-Polri.
"Memang hari Sabtu-Minggu itu selalu turun biasanya, ini yang sekarang saya tekan terus, agar bisa lebih cepat lagi dengan dibantu TNI-Polri, memang kembali lagi ketersediaan vaksin," tandasnya.