Abdul Mu'ti Sebut Vaksin Berbayar Aroma Bisnisnya Sangat Kuat
Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti turut memberikan tanggapan terkait program vaksin berbayar.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Dalam penjelasannya, Dadang menyatakan kalau jika nantinya pemerintah meresmikan penerapan vaksin berbayar, dikhawatirkan akan timbul keraguan di masyarakat.
Keraguan yang dimaksud Dadang adalah, masyarakat jadi membandingkan kualitas vaksin berbayar dengan yang selama ini digratiskan pemerintah.
"Khawatir menimbulkan keraguan kualitas vaksin gratis," ucap Dadang.
Tak hanya itu, kata Guru Besar Sosiologi Agama di UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut mengatakan rencana vaksin berbayar berpotensi menghambat gerakan vaksinasi nasional yang selama ini sedang berjalan.
Baca juga: Rapat Bersama Luhut dan Erick Thohir, Ketua KPK Ungkap Potensi Kecurangan Vaksin Berbayar
Sebab, nantinya akan banyak masyarakat yang ragu melakukan vaksin.
"Dikhawatirkan menghambat vaksinasi nasional," katanya.
Atas dasar itu, Dadang meminta kepada Pemerintah Pusat untuk mengkaji kembali rencana ini, terlebih saat ini sedang menunda penerapan vaksin berbayar tersebut.
Sebab dirinya lebih mendukung gerakan vaksinasi gratis yang dinilai memudahkan masyarakat.
"Lebih mendukung vaksinasi gratis diperluas jangkauan dipermudah aksesnya. Masyarakat bisa memilih jenis vaksin yang disukai," kata Dadang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.