Ketua Satgas Covid-19 Tinjau Kesiapan Wisma Jalak Harupat, Ada 44 Kamar untuk 80 Pasien
Ganip Warsito meninjau Pusat Isolasi Terpadu untuk pasien COVID-19 di Wisma Atlet Jarak Harupat, Kabupaten Bandung
Penulis: Yulis
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, KABUPATEN BANDUNG - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Letjen TNI Ganip Warsito meninjau Pusat Isolasi Terpadu untuk pasien COVID-19 di Wisma Atlet Jarak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/7/2021) sore.
Tinjauan tersebut dilakukan untuk memastikan fasilitas, tenaga medis dan non-medis, juga kondisi ruangan sudah siap untuk mulai menerima warga yang dinyatakan positif COVID-19.
Baca juga: Kisah Pilu Penarik Becak di Jogya Meninggal di Atas Becaknya, Ternyata Positif Covid-19
Pusat Isolasi Terpadu ini nantinya diperuntukkan bagi pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG), agar proses isolasi lebih terpantau.
Pusat isolasi terpadu Wisma Atlet Jalak Harupat memiliki 44 kamar yang diperuntukkan bagi 80 pasien. 12 kamar berada di lantai 1, dan masing-masing 16 kamar di lantai 2 dan 3. Satu kamar terdiri dari 2 ruang tidur, ruang tamu, dan dapur.
Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 3 Juta, Anggota Komisi IX: Pemerintah Harus Kendalikan
Menurut Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna, pengoperasian pusat isolasi terpadu ini hanya tinggal menunggu kesiapan dari para personil.
"Setelah ini kami akan menginventaris dari sisi SDM untuk kita lihat ketersedian dan kesiapannya. Kalau sudah rampung, insya Allah bisa langsung beroperasi secepatnya," jelas Dadang.
Dadang menyebutkan, saat ini kebutuhan tenaga kesehatan untuk isolasi terpadu di Wisma Atlet Jalak Harupat adalah 8 dokter, 16 perawat, 2 sanitarian, 2 nutrisianis, dan 2 Ahli Teknologi Laboratrium Medis (ATLM).
Baca juga: CEK pedulilindungi.id, Download Sertifikat Vaksin Covid-19 1 & 2 di PeduliLindungi atau Tunggu SMS
Dalam kesempatan ini, Ganip yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB mengingatkan masyarakat untuk selalu menaati protokol kesehatan. Menurutnya, protokol kesehatan adalah hulu untuk menekan kenaikan angka kasus COVID-19 di Indonesia.
"Tetap jaga protokol kesehatan ya, jaga jarak dijaga selalu," kata Ganip di sela-sela tinjauannya.
Turut hadir dalam tinjauan tersebut Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjono, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto, dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II TNI Marsdya Imran Baidirus.
Panglima TNI mengatakan, saat ini kasus aktif di Indonesia masih cukup tinggi. Oleh sebab itu, dia mengingatkan seluruh komponen bangsa harus bekerja bersama-sama secara serius untuk menangani pandemi Covid-19. Ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bandung terhadap kesiapan fasilitas isolasi terpadu ini.
"Kabupaten Bandung, mantap!" Kata Hadi.
Sebelumnya, Kepala BNPB bersama rombongan sudah terlebih dahulu meninjau RSUD Al-Ihsan untuk agenda yang sama.