Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Afoi Pedagang di Pasar Tanah Abang Mengeluh Sepi Pengunjung

Afoi pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengeluh dengan dibukanya pusat perdagangan, pengunjung masih sepi. 

Penulis: Ferryal Immanuel
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Afoi Pedagang di Pasar Tanah Abang Mengeluh Sepi Pengunjung
Tribunnews/Ferryal Immanuel
Afoi atau yang akrab disapa Ko Afoi mengaku Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat sepi pengunjung. Omzet pendapatan perhari tidak dapat membayarkan biaya sewa kiosnya. Selasa (27/7/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Afoi pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengeluh dengan dibukanya pusat perdagangan, pengunjung masih sepi. 

"Saya biasanya buka kios dibantu oleh istri saya dan 1  karyawan saya, tetapi karena sekarang suasana masih sepi. Saya minta karyawan saya untuk tidak perlu membantu," ujar Afoi pedagang di Pasar Tanah Abang, Toko Fendi Busana, Blok A kepada Tribunnews, Selasa (27/7/2021). 

Afoi (64) menjelaskan bahwa sejak tahun 2010, dirinya membuka usaha jualan baju untuk orang dewasa, celana, serta baju gamis. 

Seperti diketahui bahwa Pasar Tanah Abang dibuka dari pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB. 

"Saya buka dari jam 10.00 WIB karena kalau terlalu pagi sepi banget. Hari ini saja saya membuka karena harus membersihkan debu-debu yang ada di Kios saya karena sudah lama tidak dibuka," ucapnya. 

"Semenjak dari tahun 2010, baru kali ini saya merasakan Pasar Tanah Abang harus ditutup karena pandemi covid-19," ucap Afoi kepada Tribunnews. 

Dia menjelaskan bahwa kios yang digunakan saat ini masih dalam proses sewa setiap tahun. 

Berita Rekomendasi

"Untuk biaya sewa kios pertahun sekarang Rp 80 Juta, sebelum pandemi kios saya ini harganya Rp 100 Juta," ujar Afoi. 

Baca juga: Pasar Tanah Abang Kembali Dibuka, Jumlah Pengunjung Masih di Bawah 1.000 Orang Perhari

Selain itu, Afoi menerangkan bahwa sebelum pandemi covid-19. Pendapatan bisa mencapai Rp 5-7 Juta dalam sehari. Akan tetapi untuk sekarang ini, mencapai Rp 1 Juta saja terkadang tidak mencapai. 

"Karena omzet menurun, saya hanya berjualan bersama istri saya saja. Semoga kedepannya, karyawan saya bisa kembali membantu," ucap Afoi. 

Afoi juga menjelaskan bahwa untuk pengunjung atau langganan yang masuk agak kesulitan karena masih ada masyarakat yang belum bisa melampirkan surat vaksin covid-19. 

"Langganan kios kami biasanya dari luar kota seperti NTT, Papua dan beberapa wilayah lainnya. Tetapi ada yang terkendala karena pihak pengelola mewajibkan surat vaksin covid-29," ucapnya. 

Afoi berharap agar pemerintah dapat mengatasi covid-19 di Indonesia, agar perekonomian dapat kembali normal seperti semula.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas