Alhamdulillah, Keterisian Pasien Covid-19 di Jabar Turun Drastis, Kini Tinggal 34.22 Persen
Kabar baik dari Jawa Barat, angka keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) pasien Covid-19 terus menurun.
Editor: Hendra Gunawan
"Cakupan 400 ribu dosis per hari sudah kami sampaikan ke pemerintah pusat. Itu syarat kami bisa selesai di bulan Desember. Oleh karena itu, Kami memohon suplai vaksin Jawa Barat harus proporsional dengan jumlah penduduknya karena selama ini jumlah vaksin yang diberikan memang Jawa Barat paling banyak, tapi kurang proporsional, harusnya berlipat-lipat," katanya.
Baca juga: Tangani Anak Yatim Korban Pandemi Covid-19, Mensos: Kami Tengah Garap Konsep dan Model Penanganannya
Ia pun memohon distribusi vaksin dari pemerintah pusat ke Jawa Barat harus lebih ditingkatkan supaya lebih proporsional dengan jumlah penduduknya yang hampir 50 juta orang.
Untuk mengejar sampai 400 ribu dosis per hari, katanya, Jabar membutuhkan 15 juta dosis per bulan.
Pemberian vaksinasi, katanya, dilakukan dengan dua cara. Pertama memaksimalkan infrastruktur pemerintah, termasuk klinik dan rumah sakit. Yang kedua mengajak pihak penyelenggara dengan mendirikan sentra-sentra vaksinasi.
Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan pihaknya tengah mengupayakan di setiap daerah di Jabar didirikan pokja vaksinasi supaya lebih mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
"Kami akan ada perencanaan dengan membentuk pos vaksin dan mobilisasi. Ini akan ada di setiap daerah, ada pokja vaksin, seperti cabang dinas. Pokja ini yang terus mobile di daerah," kata Dedi yang juga Kepala Dinas Pendidikan Jabar ini.
Pokja vaksinasi ini, katanya, akan menjalankan target capaian vaksinasi per bulan, mencari vaksinator, tempat sentra vaksinasi, dan upaya-upaya lain yang dibutuhkan unruk percepatan vaksinasi.
Kemudian pada 17 Agustus ini, akan menggelar gerakan Merdeka Covid-19, yakni vaksinasi yang serempak dilakukan di 27 kabupaten dan kota, dengan target penyuntikan 400 ribu dosis sehari.
Dalam program ini, setiap peserta didik yang berusia di atas 12 tahun akan membawa serta keluarganya, terutama orang tua dan kakek atau nenek, untuk divaksin bersama.
"Jadi satu siswa ini bawa tiga orang, jadi sekolah nanti bukan hanya untuk vaksinasi siswa," katanya.
Dalam kesempatan itu ia mengungkapkan bahwa tingkat vaksinasi yang tinggi di satu daerah terbukti menurunkan potensi kematian akibat Covid-19, seperti yang terjadi di Kota Bandung dan Kota Cirebon. Namun daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah seperti Garut dan Ciamis, angka kematiannya lebih tinggi. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul TEPUK TANGAN, Angka BOR di Jawa Barat Terjun Bebas, Hari Ini Berada di Level 34,22 Persen