Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Komisi I DPR RI Sebut Indonesia Pilih Kolaborasi Hadapi Pandemi Covid-19

Penelusuran asal usul virus Covid-19 masih menjadi isu hangat di dunia internasional.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Anggota Komisi I DPR RI Sebut Indonesia Pilih Kolaborasi Hadapi Pandemi Covid-19
Jaka/Man
Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan 

Direktur Lab Biosafety di Institut Virologi Wuhan, Yuan Zhiming mengatakan pada saat itu bahwa WIV 'tidak pernah merancang, membuat, atau membocorkan virus corona baru'.

Menanggapi kekhawatiran China, WHO mengatakan bahwa studi awal yang dilakukan pada Maret lalu menemukan 'tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk mengesampingkan hipotesis manapun'.

Untuk mengetahui apakah asal usul virus itu berasal dari 'teori laboratorium', penting untuk memiliki akses ke semua data serta mempertimbangkan praktik terbaik ilmiah dan mekanisme yang telah dimiliki WHO.

WHO mencatat bahwa Italia bahkan telah membagikan data mentah dan memberikan izin untuk menguji ulang sampelnya di luar negeri.

"Ini mencerminkan 'solidaritas ilmiah terbaik' dan ini tidak berbeda dengan apa yang kami dorong ke semua negara, termasuk China, untuk mendukung penyelidikan ini, sehingga kami dapat memajukan studi asal-usul dengan cepat dan efektif," papar WHO.

Begitu pula Rusia dan Amerika Serikat (AS) yang menyimpan sampel cacar, satu-satunya virus manusia yang pernah diberantas di laboratorium yang aman, dua negara ini tunduk pada inspeksi yang dilakukan setiap dua tahun.

"Menganalisis dan meningkatkan keamanan laboratorium serta protokol di semua laboratorium di seluruh dunia, termasuk di China, penting untuk keselamatan dan keamanan kita bersama," tutur WHO.

Berita Rekomendasi

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhenom Ghebreyesus pun meminta semua negara terbuka terhadap data yang mereka miliki.

"Organisasi ini berkomitmen untuk mengikuti sains, dan meminta semua pemerintah untuk mengesampingkan perbedaan dan bekerja sama untuk menyediakan semua data dan akses yang diperlukan, sehingga rangkaian studi berikutnya dapat dimulai sesegera mungkin," kata Tedros.

Virus SARS-CoV-2 kali pertama didokumentasikan secara resmi di kota Wuhan, China pada Desember 2019, namun sumber pasti infeksi ini tetap menjadi misteri hingga saat ini.

China tidak hanya menolak teori yang menyebut bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari hewan ke manusia di 'pasar basah' Wuhan.

Namun juga membantah tudingan yang mengatakan bahwa virus tersebut 'bocor' dari Institut Virologi Wuhan, baik sengaja maupun tidak sengaja.


Sedangkan beberapa Analis intelijen AS bersama dengan House Republicans di Kongres, meyakini ada 'banyak bukti' yang menunjukkan bahwa virus itu lolos dari WIV pada September 2019.

Hingga saat ini, sebanyak lebih dari 205 juta orang telah terkonfirmasi positif Covid-19 sejak WHO menyatakan pandemi pada Maret 2020, 4,33 juta diantaranya meninggal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas