Permintaan Banyak Tapi Stok Minim, BPPT Gelar Donor Plasma Konvalesen dan Darah
Metode pengobatan ini dinilai sebagai terapi yang efektif bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di fasilitas layanan kesehatan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
"Bakti Teknologi merupakan salah satu bentuk kepedulian keluarga besar BPPT dalam membantu masyarakat yang membutuhkan darah. Terlebih semenjak varian Delta masuk ke Indonesia, kebutuhan kantong darah plasma konvalesen semakin melonjak," kata Hammam, dalam kegiatan 'Bakti Teknologi' Donor Darah dan Donor Plasma Konvalesen Para Penyintas Covid-19 di Gedung Teknologi 2 BPPT, Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Senin (16/8/2021).
Mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT itu menyebut kegiatan Bakti Teknologi kali ini merupakan donor darah plasma konvalesen perdana yang diberikan secara khusus oleh para penyintas Covid-19 di lingkungan lembaga tersebut.
Terkait prosesnya, kata dia, semua pegawai telah dilakukan pendataan dan penyeleksian yang disesuaikan dengan rekam jejak medis dalam Sistem Informasi Jaringan Elektronik Manajemen Poli (SiJempol), aplikasi yang merupakan hasil inovasi BPPT untuk membantu penanganan pandemi.
Namun, tentunya tidak semua penyintas dapat mendonorkan plasma konvalesennya.
Hal itu karena ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, sesuai dengan apa yang ditetapkan Palang Merah Indonesia (PMI).
Satu diantaranya yakni bebas dari gejala Covid-19 setelah dinyatakan 14 hari pulih dari virus tersebut.
"Secara teknis tidak semua penyintas Covid-19 dapat menjadi pendonor plasma, karena harus memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan PMI, salah satunya adalah sudah dinyatakan sembuh, dan tidak menunjukkan atau bebas gejala selama 14 hari setelah sembuh," jelas Hammam.
Hammam pun mengucapkan terima kasih kepada PMI yang telah melakukan tugasnya secara profesional dalam mendorong terkumpulnya kantong darah maupun plasma konvalesen.
"Saya berterima kasih kepada para tenaga medis Palang Merah Indonesia (PMI) yang di tengah pandemi masih bersemangat dan tentu saja secara profesional mengumpulkan kantong darah dari masyarakat," papar Hammam.
Dalam kesempatan tersebut, Hammam turut menyumbangkan darahnya.
Ia juga meminta seluruh karyawan lembaga yang dipimpinnya itu untuk secara teratur melakukan donor darah, meskipun saat ini masih masa pandemi.
"Walaupun di tengah pandemi, donor darah tetap masih bisa dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku, ini salah satu wujud nyata kepedulian BPPT yang juga bersinergi dengan upaya menghasilkan inovasi tiada henti dalam mewujudkan semangat Indonesia tangguh dan tumbuh," kata Hammam.