MPR: Segera Tangani Anak Yatim Piatu Terdampak Pandemi demi Masa Depan Bangsa
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, perlu keterlibatan semua pihak untuk menangani anak-anak yatim piatu yang disebabkan orang tua mereka
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, perlu keterlibatan semua pihak untuk menangani anak-anak yatim piatu yang disebabkan orang tua mereka meninggal dunia akibat Covid-19.
Karena, kata Lestari, anak adalah harapan masa depan bangsa.
"Pandemi Covid-19 berdampak pada ribuan anak menjadi yatim piatu karena kehilangan orang tua. Menjadi tanggung jawab negara dan kita bersama untuk membantu mereka," kata Lestari Moerdijat dalam pembicaraan di MG Radio Network, Jumat (20/8/2021).
Data Kementerian Sosial RI per 20 Juli 2021 mencatat ada 11.045 anak menjadi yatim piatu dan 4 juta anak yatim akibat pandemi Covid-19.
Bersumber dari data yang sama, juga tercatat 350.000 anak terpapar dan 777 anak meninggal dunia akibat Covid-19.
Saat ini Kementerian Sosial dan Kementerian Keuangan sedang memformulasikan bentuk dan besaran bantuan yang akan diberikan kepada anak-anak yatim dan yatim piatu tersebut. Diperkirakan pembahasan tersebut baru selesai pada akhir tahun 2021.
Baca juga: Anak Yatim dan Masyarakat Tak Mampu yang Terdampak Pandemi Covid-19 Perlu Mendapatkan Perhatian
Lestari mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah dalam upaya menangani anak-anak yatim dan yatim piatu karena orang tua mereka meninggal terpapar Covid-19.
Meski begitu, Rerie, sapaan akrab Lestari, berharap para pemangku kepentingan bisa melakukan akselerasi sejumlah kebijakan agar penanganan anak-anak yatim dan yatim piatu itu bisa segera dilakukan.
Menurut Rerie, upaya penanganan anak-anak yatim piatu bisa diakselerasi bila sejak awal para pemangku kepentingan menerapkan pencatatan data terpilah anak dalam setiap perencanaan kerjanya.
Berbagai upaya untuk membantu penanganan anak-anak yatim piatu tersebut, kata anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus segera dilakukan dengan melibatkan semua pihak, sambil menunggu realisasi bantuan dari pemerintah yang sedang diformulasikan.
Membangun kepedulian masyarakat di sekitar tempat tinggal anak yatim tersebut, tambah Rerie, wajib dilakukan agar setidaknya langkah awal penanganan bisa segera direalisasikan.
Bantuan awal itu, jelasnya, bisa dalam bentuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari secara fisik maupun psikologis atau menghubungi sanak saudara dan keluarga besar dari anak-anak yatim piatu itu.
Karena, ujar Rerie, kehilangan kedua orang tua merupakan beban yang sangat berat bagi anak-anak di masa pendemi, yang berdampak secara fisik maupun psikologis.
Apalagi, tambahnya, bila keluarga besar yang diharapkan menjadi sandaran hidup setelah orang tuanya meninggal itu, juga tidak mampu karena terdampak kebijakan pengendalian Covid-19.
Bila kerabat dari anak-anak yatim piatu itu tidak mampu menopang kehidupan mereka, Rerie berpendapat, upaya mengadopsi anak-anak yatim piatu itu bisa dilakukan oleh masyarakat yang peduli.
Tentu saja, ujarnya, harus sesuai dengan aturan adopsi yang berlaku.
Rerie berharap, realisasi bantuan terhadap anak-anak yatim dan yatim piatu di masa pandemi itu bisa segera dilakukan dalam bentuk apa pun, dengan melibatkan semua pihak.
Keterlibatan segenap elemen bangsa dalam menangani anak-anak yatim dan yatim piatu di masa pandemi Covid-19 ini, tegas Rerie, dapat menyelamatkan harapan bangsa di masa depan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.