Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Covid-19 Menjadi Endemi, Guru Besar FKM UI Ungkap Cara Hidup yang Harus Dilakukan

WHO telah menyatakan, besar kemungkinan Covid-19 akan diklasifikasikan sebagai endemi di masa mendatang, seperti halnya Malaria atau Demam Berdarah.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Ketika Covid-19 Menjadi Endemi, Guru Besar FKM UI Ungkap Cara Hidup yang Harus Dilakukan
(Shutterstock/Petovarga)
Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan skenario perkembangan pandemi Covid-19 menuju endemi.

Masyarakat diharapkan disiplin protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menyegerakan vaksinasi.

Sejak Maret 2020, World Health Organization (WHO) telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi akibat tingkat penyebarannya yang eksponensial secara global.

Oleh karena itu, Covid-19 tidak dikategorikan sebagai epidemi karena tidak terbatas pada satu wilayah geografis semata.

WHO telah menyatakan, besar kemungkinan Covid-19 akan diklasifikasikan sebagai endemi di masa mendatang, seperti halnya Malaria atau Demam Berdarah.

Baca juga: KCI Diminta Bantu Percepatan Program Vaksinasi Melalui Stasiun-stasiun di Jabodetabek

Baca juga: Cara Perlakukan Barang-barang Usai Digunakan Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri

Baca juga: Tangani Covid-19, Smartcolab Kantongi Sertifikasi BLS 2+

Covid-19 bisa dikategorikan sebagai endemi apabila terus hadir secara konstan dalam populasi di wilayah geografis tertentu, dengan tingkat dan pola penularan yang sudah lebih terprediksi.

Berita Rekomendasi

Bukan hanya WHO yang telah menyampaikan pandangan tersebut, sejumlah negara juga menyepakati bahwa Covid-19 berpotensi menjadi endemi.

Pelajar SMA N 10 Semarang melakukan vaksinasi tahap pertama di halaman parkir sekolah, Kamis (2/9/21). Vaksinasi pelajar ini berlangsung selama dua hari dilaksanakan pada hari Rabu, 1 September dan Kamis 2 September 2021 dengan jumlah sisawa 930. Harapannya dengan adanya vaksinasi ini dan Semarang di tetapkan menjadi level 2 di harapkan proses KBM siswa bisa segera berlangsung dengan tetap mematuhi prokes 5 M.(Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Pelajar SMA N 10 Semarang melakukan vaksinasi tahap pertama di halaman parkir sekolah, Kamis (2/9/21). Vaksinasi pelajar ini berlangsung selama dua hari dilaksanakan pada hari Rabu, 1 September dan Kamis 2 September 2021 dengan jumlah sisawa 930. Harapannya dengan adanya vaksinasi ini dan Semarang di tetapkan menjadi level 2 di harapkan proses KBM siswa bisa segera berlangsung dengan tetap mematuhi prokes 5 M.(Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Salah satunya adalah Malaysia yang telah mengajak seluruh warganya untuk bersiap dengan kemungkinan hidup bersama Covid-19 sebagai endemi.

Baca juga: Kenali Bahaya Limbah Medis Covid-19 pada Rumah Tangga dan Cara Penanganannya

Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany menyatakan, instrumen yang cukup membedakan pandemi dan endemi adalah prediktabilitas.

"Setelah menjadi endemi, penyebaran wabah lebih dapat diperkirakan, sehingga kita dapat menyusun langkah-langkah antisipasi. Jadi, meskipun kita akan hidup bersama COVID-19 dalam waktu lama, namun situasi akan lebih terkendali," kata Hasbullah dalam talkshow baru-baru ini.

Ia mengatakan, di mana pun di dunia, pandemi akan dapat berubah menjadi endemi.

Kapan waktunya, WHO yang akan mengeluarkan standar tersebut.

VAKSINASI PELAJAR -  Ribuan pelajar dari jenjang SMP dan SMA antri dengan tertib untuk mendapatkan suntikan vaksin Pfizer yang digelar Pemkot Tangerang, Rabu (1/9/2021). Mereka sangat antusias mengikuti vaksinasi dosis pertama ini, yang jumlahnya mencapai 8.632 pelajar dari total 16 ribu pelajar. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
VAKSINASI PELAJAR - Ribuan pelajar dari jenjang SMP dan SMA antri dengan tertib untuk mendapatkan suntikan vaksin Pfizer yang digelar Pemkot Tangerang, Rabu (1/9/2021). Mereka sangat antusias mengikuti vaksinasi dosis pertama ini, yang jumlahnya mencapai 8.632 pelajar dari total 16 ribu pelajar. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Yang jelas, menurut Hasbullah, siapapun bisa terkena penyakit endemi. Namun, agar tak tertular, masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Siapa pun bisa terkena penyakit endemi tersebut. Agar tidak tertular, sederhana. Pakai masker. Selain itu cuci tangan yang bersih, jaga jarak, dan selalu waspada menganggap orang di dekat kita berisiko membawa virus. Jadi disiplin diri adalah kuncinya," pesannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas