Badan Obat Eropa Sebut Gangguan Saraf Langka Mungkin Jadi Efek Samping Vaksin AstraZeneca
Gangguan kerusakan saraf yang sangat langka yakni sindrom Guillain-Barré (GBS) sebagai kemungkinan efek samping dari vaksin AstraZeneca.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, AMSTERDAM - Regulator obat-obatan Eropa (EMA) telah menambahkan gangguan kerusakan saraf yang sangat langka yakni sindrom Guillain-Barré (GBS) sebagai kemungkinan efek samping dari vaksin virus corona (Covid-19) AstraZeneca.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (10/9/2021), EMA menyampaikan bahwa hubungan kausal antara GBS dan suntikan AstraZeneca yang dikenal sebagai Vaxzevria 'setidaknya merupakan kemungkinan yang masuk akal' setelah tercatat ada 833 kasus GBS yang dilaporkan dari 592 juta dosis vaksin yang diberikan di seluruh dunia pada 31 Juli lalu.
Namun badan obat Eropa itu mengkategorikan efek samping ini 'sangat jarang'.
Baca juga: 500 Ribu Vaksin AstraZeneca Bantuan Australia Batch Kedua Tiba di Jakarta
Baca juga: Akibat Syaraf Terjepit, Ferry Irawan Rasakan Sakit Kepala Hingga Sekujur Tubuhnya
Bahkan frekuensi terendah dari kategori efek samping yang dimilikinya telah menunjukkan bahwa manfaat dari vaksin tersebut jauh lebih besar dibandingkan risikonya.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) telah menambahkan peringatan tentang GBS ini sebagai kemungkinan efek samping dari vaksin Johnson & Johnson.
Baik AstraZeneca maupun Johnson & Johnson, keduanya menggunakan teknologi vektor virus dan juga telah dikaitkan dengan kasus pembekuan darah yang langka.
EMA juga menandai beberapa efek samping lain yang tidak terlalu parah pada vaksin Johnson & Johnson, Moderna serta AstraZeneca.