50 Persen Kematian Terjadi pada Anak-Anak, IDAI : Segera Vaksinasi Covid-19 Anak di Bawah 12 Tahun
Prof Aman berharap, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia di bawah 12 tahun dapat terlaksana paling telat mulai awal tahun 2022
Editor: Eko Sutriyanto
Berdasarkan data tersebut, di antara anak-anak terkonfirmasi Covid-19 yang ditangani dokter anak, angka kematian tertinggi terjadi pada anak usia 10-18 tahun (26 persen), diikuti usia 1-5 tahun (23 persen), usia 29 hari- kurang dari 12 bulan (23 persen),usia 0-28 hari (15 persen), dan usia 6 tahun - kurang dari 10 tahun (13 persen).
Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI Dr Hikari Ambara Sjakti SpA(K) mengatakan, laporan tersebut juga menyebutkan penyebab kematian anak akibat Covid terbanyak dikarenakan faktor gagal napas, sepsis /syok sepsis, serta penyakit bawaan (komorbid).
Sementara komorbid terbanyak pada anak Covid yang meninggal adalah malnutrisi dan keganasan, disusul penyakit jantung bawaan, kelainan genetik, tuberkulosis (TBC), penyakit ginjal kronik, celebral palsy, dan autoimun. Sementara 62 anak meninggal tanpa komorbid.
Kasus Tertinggi
Ketua Satuan Tugas Covid-19 IDAI Dr Yogi Prawira SpA(K) menambahkan, laporan riset IDAI tersebut juga menjabarkan distribusi regional kasus Covid pada anak.
Disebutkannya, terdapat 10 daerah di Indonesia dengan kasus terbanyak anak terkonfirmasi Covid . Daerah tersebut adalah Jawa Barat, Riau, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, DIY, dan Papua.
Disebutkan Ketua Bidang Ilmiah Pengurus Pusat IDAI DR Dr Antonius H Pudjiadi SpA(K) tidak meratanya deteksi kasus ini terjadi karena: fasilitas tes PCR dan fasilitas kesehatan yang berbeda, kapasitas testing PCR saat itu di Indonesia masih rendah dan anak bukan populasi prioritas untuk tes. (Tribun Network/Rina Ayu/sam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.