Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penelitian Tunjukkan Vaksin Covid-19 Kurang Efektif pada Sebagian Pasien Kanker, Imunitas Pemicunya

Dari laporakan American Cancer Society, para pakar merekomendasikan vaksinasi Covid-19 pada pasien dengan kanker atau riwayat kanker.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Penelitian Tunjukkan Vaksin Covid-19 Kurang Efektif pada Sebagian Pasien Kanker, Imunitas Pemicunya
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Thohir
Vaksinasi Covid-19 bagi pasien kanker untuk pertama kalinya digelar secara massal di The Spring Club Summarecon, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada Minggu (8/8/2021).Penelitian Tunjukkan Vaksin Covid-19 Kurang Efektif pada Sebagian Pasien Kanker, Imunitas Pemicunya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri luar negeri Amerika Serikat era Presiden George W. Bush, Colin L. Powell meninggal dunia akibat Covid-19 meski telah menerima vaksin dosis lengkap.

Colin L. Powell diketahui juga menderita Multiple Myeloma atau sejenis kanker sel plasma darah.

Merujuk padahal hal itu, Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan, ada kaitan kanker dan vaksinasi Covid-19.

Dari laporakan American Cancer Society, para pakar merekomendasikan vaksinasi Covid-19 pada pasien dengan kanker atau riwayat kanker.

Baca juga: Perjuangan Nurul Qomar Hadapi Kanker Ganas, Jaga Hati Tetap Senang, Percaya Umur di Tangan Tuhan

Baca juga: Syarat Naik Pesawat Domestik Oktober 2021: Wajib Vaksin Covid-19 Minimal Dosis 1 dan Tes PCR

"Masalah utamanya bukanlah apakah aman atau tidak, tetapi bagaimana efektivitasnya khususnya pada pasien kanker dengan gangguan imunitas," kata dia, Rabu (20/10/2021).

Ia melanjutkan, beberapa jenis pengobatan kanker seperti kemoterapi, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, stem cell dan imunoterapi dapat mempengaruhi imunitas tubuh sehingga vaksin menjadi relatif kurang efektif.

BERITA REKOMENDASI

"Pasien dengan jenis kanker tertentu seperti leukemia dan limfoma juga akan menurunkan imunitas tubuh sehingga membuat vaksin menjadi kurang efektif," jelasnya.

National Cancer Institute Amerika Serikat juga menyatakan, penelitian menunjukkan vaksin Covid-19 dapat menjadi kurang efektif pada sebagian pasien kanker.

Prof Tjandra Yoga Aditama
- Guru Besar FKUI & Universitas YARSI. 
- Mantan Direktur Penyakit Menular WHO SEARO dan Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit & Kepala Badan Litbangkes Kemenkes RI
Prof Tjandra Yoga Aditama - Guru Besar FKUI & Universitas YARSI.  - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO SEARO dan Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit & Kepala Badan Litbangkes Kemenkes RI (HO/TRIBUNNEWS)

National University Cancer Institute Singapore (NCIS) juga menyatakan pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi, radioterapi, imunoterapi dan targeted therapy dapat diberikan vaksin Covid-19.

Ia mengutip tulisan di Cancer Therapy Advisor 31 Agustus 2021 menyajikan hasil penelitian yang menyatakan, pasien dengan keganasan hemotologi (kanker darah) memang mendapatkan respon kekebalan lebih rendah sesudah divaksin Covid-19, dibanding dengan pasien dengan kanker padat atau solid tumors.

Seperti diketahui, Strategic Advisory Group of Expert (SAGE) on Immunization baru saja memberi rekoimendasi bahwa mereka dengan imunosupresi sedang dan berat dapat diberikan vaksin dosis ke tiga.


"Joint Committe on Vaccination and Immunization (JCVI) Inggris menyebutkan beberapa keadaan penyakit yang memerlukan suntikan vaksin dosis ke tiga, salah satu diantaranya adalah Kanker Darah," imbuh Direktur Pasca Sarjana Pendidikan YARSI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas