Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 22 Oktober 2021: Tambah 760 Kasus, Total 4.238.594 Positif

Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Jumat (22/10/2021).

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 22 Oktober 2021: Tambah 760 Kasus, Total 4.238.594 Positif
Freepik
Ilustrasi update Covid-19. Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Jumat (22/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Jumat (22/10/2021).

Berdasarkan data dari laman Covid19.go.id pukul 17.17 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 760 pasien.

Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hari ini yakni 4.238.594 pasien.

Lalu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 1.231 orang.

Total pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 4.080.351 di seluruh Indonesia.

Kemudian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sebanyak 33 orang.

Total ada 143.153 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.

Baca juga: Kabur Dinner dengan Perempuan, Laki-laki Ini Didakwa Langgar Aturan Karantina Covid-19

Baca juga: Cegah Penularan Corona, Satgas Covid-19 Awasi Keberangkatan dan Kepulangan Jemaah Umrah Indonesia

Berita Rekomendasi

Data Kasus Corona Kemarin

Berdasarkan data pada Kamis (21/10/2021), pasien positif bertambah 633 orang.

Total kasus positif Covid-19 sebanyak 4.237.834 pasien.

Selanjutnya, total pasien yang sembuh, yakni 4.079.120 orang.

Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 1.372 orang.

Sementara itu, total sebanyak 143.120 orang meninggal dunia, dengan penambahan 43 orang.

Baca juga: 2 Tahun Kinerja Pemerintah Jokowi-Ma’ruf dalam Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia

Baca juga: PTM Dikhawatirkan Jadi Pemicu Gelombang 3 Covid, Begini Tanggapan Presiden Jokowi dan Nadiem Makarim

Pembukaan Bertahap Tetap Waspadai Lonjakan Ketiga Covid-19

Perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini berada pada tingkat penularan yang rendah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menegaskan hal ini berdasarkan data kasus yang terus menunjukkan penurunan selama 13 minggu berturut-turut pascalonjakan kedua pada Juli 2021.

Namun, pembukaan bertahap yang dilakukan pemerintah tetap harus mewaspadai perkembangan pandemi tingkat dunia.

Di mana negara-negara di dunia sedang mengalami lonjakan ketiga.

Terlebih lagi, Indonesia saat ini berupaya melakukan pemulihan ekonomi nasional.

"Jika dibandingkan dengan negara lain, pola kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia cenderung berbeda."

"Puncak pertama di Indonesia terjadi bersamaan dengan puncak pertama di dunia dan beberapa negara lainnya," ujarnya di Graha BNPB, Kamis (21/10/2021), dikutip dari laman Covid19.go.id.

"Adanya lonjakan kasus ketiga ini menjadi perhatian bagi Indonesia."

"Terutama dalam hal pembukaan aktivitas masyarakat," lanjut Wiku.

Baca juga: Golkar: Pertumbuhan Ekonomi Terjaga, Pandemi Covid-19 Terkendali Bukti Program Jokowi – Ma’ruf

Baca juga: AS Distribusikan 200 Juta Vaksin Covid-19 ke Lebih dari 100 Negara, Mayoritas Wilayah Afrika

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah menurunkan kasus COVID-19 dari lonjakan.

Pemerintah terus meningkatkan cakupan vaksinasi secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Hingga saat ini vaksinasi dosis pertama di Indonesia telah mencapai 106 juta orang.

Angka ini membuat Indonesia masuk ke urutan ke-5 di dunia sebagai negara dengan jumlah tertinggi orang yang telah divaksinasi.

Selain mempertimbangkan data kasus dan BOR, pengamatan juga dilakukan terhadap angka reproduksi efektif atau Rt.

angka ini menunjukkan rata-rata potensi penularan dari satu orang positif dalam satu periode waktu pada saat lonjakan kasus kedua.

Baca juga: G20 Didesak Tingkatkan Donasi Vaksin Covid-19 ke Negara Selatan Global

Baca juga: Kinerja Perbankan Syariah Cemerlang saat Pandemi Covid-19

Angka Rt nasional adalah 1,41 sedangkan saat ini angkanya hanya sebesar 0,70.

"Angka Rt kurang dari 1ini menunjukkan potensi penularan yang rendah pada masyarakat," ungkap Wiku.

Ia mengatakan, kebijakan pembukaan bertahap perlu dilakukan hati-hati, agar kasus tidak kembali meningkat.

"Dengan penularan yang rendah ini diharapkan pembukaan bertahap dapat dilakukan dengan penuh kewaspadaan, sembari tetap mempersiapkan langkah-langkah pengendalian apabila terlihat adanya tren kenaikan kasus," pungkas Wiku.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Covid-19

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas