Menko PMK Minta Kondisi Covid-19 di Indonesia yang Sudah Landai Bisa Dipertahankan
Menko PMK Muhadjir Effendy meminta semua pihak bisa mempertahankan kondisi Covid-19 Indonesia saat ini.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta semua pihak bisa mempertahankan kondisi Covid-19 di Indonesia saat ini.
Pasalnya angka kasus Covid-19 di Indonesia kini terbilang cukup landai dibandingkan dengan puncak kasusnya pada Juli kemarin yang mencapai lebih dari 50 ribu kasus.
"Terutama upaya kita untuk mempertahankan pencapaian penanganan Covid-19 selama ini yang bisa dikatakan sudah sangat landai."
"Ini harus kita pertahankan," kata Muhadjir dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Dukung Percepatan Herd Immunity di Cirebon, Perempuan Jenggala dan Polri Gelar Vaksinasi Covid-19
Selain itu, Muhadjir juga meminta agar semua pihak bisa mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga Covid-19.
Mengingat saat ini beberapa negara di Eropa, bahkan negara tetangga sendiri sudah mengalami gelombang ketiga Covid-19.
"Kemudian yang kedua juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang ketiga, mengingat di mancanegara terutama wilayah Eropa."
"Beberapa negara tetangga juga sudah memasuki gelombang ketiga. Dan inilah yang harus kita antisipasi betul," terangnya.
Baca juga: Epidemiolog Prediksi Kenaikan Kasus Covid Tidak Seperti Natal dan Tahun Baru 2020
Satgas Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 saat Libur Natal dan Tahun Baru
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 memprediksi adanya kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 sebesar 430 persen pada hari libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi dalam webinar 'Jangan Halu, Pandemi Belum Berlalu', Senin (22/11/2021).
Menurut Sonny, lonjakan kasus tersebut diprediksi akan bertahan hingga Maret 2022.
"Lonjakan kasus Covid-19 tersebut bisa terjadi apabila masyarakat lengah terhadap protokol kesehatan. Kemudian, lemahnya vaksinasi dan juga turunnya upaya 3T (tracing, testing, treatment)," ucap dia.
Baca juga: PPKM Level 3 di Libur Nataru, Komunitas Warteg Nusantara Pertanyakan Fungsi Vaksinasi Covid-19
"Upaya terbaik adah dukungan masyarakat. Jangan halu dulu, terus patuhi protokol kesehatan, pandemi belum berlalu cepat," tambah Sonny.
Sonny berharap, masyarakat bisa mempertahankan upaya pencegahan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Sebab, Indonesia sudah berhasil menurunkan kasus dengan cukup cepat dalam dua setengah bulan terakhir.
Dari kasus harian lebih dari 56 ribu, lalu di 15 Juli 2021 turun menjadi 314 kasus.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila)