Nenek 103 Tahun Ini Telah 'Kalahkan' 2 Pandemi, Flu Spanyol dan Covid-19
Seorang nenek berusia 103 tahun pernah merasakan pandemi Flu Spanyol yang menakutkan pada 1918 silam. Ia pun kini pulih dan sehat kembali.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Seorang nenek berusia 103 tahun (centenarian) dari Rusia kini telah dinyatakan pulih setelah menghabiskan hampir dua minggu untuk menjalani perawatan di rumah sakit Ekaterinburg, karena virus corona (Covid-19).
Nenek ini pernah merasakan pandemi Flu Spanyol yang menakutkan pada 1918 silam.
Baca juga: Flu hingga DBD Rentan Terjadi, Ini Trik Jaga Kesehatan Saat Musim Penghujan Selama Pandemi Covid-19
Baca juga: Positif Covid-19, Presiden Republik Ceko pun Balik Lagi ke Rumah Sakit
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (26/11/2021), saat mengumumkan masa pemulihan nenek tersebut dalam sebuah postingan Instagram pada Rabu lalu, Gubernur wilayah Sverdlovsk, Yevgeny Kuivashev mengatakan nenek bernama Evdokia Klementievna Isakova itu sempat menghabiskan waktu dua hari dalam perawatan intensif di bawah pengawasan spesialis secara ketat, lalu ia dirawat di bangsal rumah sakit.
"Hari ini, ia sehat dan pulang ke rumah," kata Kuivashev.
Nenek yang lahir pada masa Revolusi Rusia itu sebelumnya dibawa ke sebuah rumah sakit di kota wilayah Ural pada 12 November lalu, dengan kasus Covid-19 akut.
Sebuah pesan yang diposting oleh Departemen Kesehatan kawasan tersebut menunjukkan bahwa Isakova kini telah pulih secara total dari 'dua pandemi global', setelah selamat dari Flu Spanyol lebih dari seabad yang lalu.
Perlu diketahui, Flu Spanyol merupakan wabah influenza yang diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia.
Dalam pernyataan yang sama, cucunya pun berterima kasih kepada para dokter karena telah menyelamatkan nyawa neneknya.
Ia pun berbagi cerita tentang kehidupan neneknya yang 'luar biasa', karena menjadi saksi kebangkitan dan kejatuhan komunisme.
Lahir pada 1918, kata cucunya, sang nenek belajar tentang ilmu kimia, dan selama perang melawan Nazi Jerman bekerja mengembangkan teknik untuk memproses mantel kulit domba dan sepatu bot agar para tentara tetap hangat di front Timur.
"Saya pikir karakternya yang kuat, serta keterampilan dokter dan perawat departemen, membantunya pulih dan mengalahkan Covid," kata cucunya.
Sementara itu, rumah sakit tempat Isakova dirawat hingga kembali pulih, telah merawat banyak pasien sejak meluasnya pandemi Covid-19 pada tahun lalu.
Menurut Kementerian Kesehatan Rusia, sejauh ini, pensiunan satu ini merupakan pasien Covid-19 tertua yang dirawat di rumah sakit itu, sedangkan yang termuda adalah bayi berusia dua minggu.