Luhut Imbau Masyarakat Tak Panik Terkait Varian Baru Omicron, Pemerintah Perketat Pintu Masuk Negara
Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia, yakni Omicron.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
Kasus konfirmasi Omicron banyak ditemukan di Afrika Selatan.
Menurut Epidemiolog Universitas Indonesia, Iwan ariawan, varian Omicron kebal terhadap vaksin.
"Inikan varian baru ya, baru ketemu terus datanya belum banyak. Jadi dari data yang ada, virus ini bermutasi ya, mutasi itu terjadi beberapa bagian dari virusnya. "
"Diduga karena adanya mutasi itu pengalaman dari mutasi-mutasi sebelumnya itu bisa meningkatkan penularan, bisa meningkatkan keparahan sehingga ia kebal terhadap vaksin."
"Tapi itu semua sifatnya masih dugaan," katanya.
Tentang Varian Omicron
Diberitakan Tribunnews.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamai varian baru virus corona B.1.1529 sebagai "Omicron".
Penyataan itu dikeluarkan pada hari Jumat di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa varian itu sangat menular dan dapat mengurangi kemanjuran vaksin.
Varian yang diturunkan dari garis keturunan B.1.1 ini "belum pernah terjadi sebelumnya" dan "sangat tidak biasa" dalam jumlah mutasinya.
B.1.1529 memiliki 32 mutasi yang terletak di protein lonjakannya, termasuk E484A, K417N dan N440K, yang bisa membantu virus lolos dari deteksi antibodi.
Mutasi lain, N501Y, tampaknya meningkatkan kemampuan virus untuk masuk ke sel tubuh, membuatnya lebih mudah menular.
Gejala Covid-19 varian Omicron
Covid-19 varian Omicron kemungkinan memunculkan gejala yang berbeda dari virus corona varian-varian sebelumnya.
Dr Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA), mengatakan gejala Covid-19 varian Omicron "tidak biasa tetapi ringan" pada orang sehat.