Pemerintah Ingatkan Masyarakat Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyebutkan kasus virus corona di Indonesia saat ini sudah bisa terkendali.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyebutkan kasus virus corona di Indonesia saat ini sudah bisa terkendali.
Hal tersebut seiring dengan menurunya angka kasus Covid-19 yang sudah menurun signifikan dibandingkan masa PPKM darurat.
Diketahui pada Juli lalu, kasus terkonfirmasi harian mencapai puluhan ribu.
Namun, kini bisa ditekan hingga di bawah 400 kasus baru per harinya.
Keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 pun berada di bawah 10 persen.
Jauh di bawah batas maksimun 60 persen.
Angka kematian pun semakin turun karena angka kesembuhan yang semakin tinggi.
Baca juga: Dua Kuda Nil Di Kebun Binatang Belgia Positif Covid-19
"Bahkan pada hari minggu (28/11/2021) kemarin, kita pernah mencatat satu angka kematian karena Covid-19. Dan lebih 96 persen kasus atau lebih dari 4,1 juta orang sembuh," ungkap Reisa pada konferensi pers virtual, Minggu (5/11/2021).
Reisa pun mengatakan kemampuan 3T atau testing, treacing dan treatment sudah semakin tinggi, yaitu sekitar 200.000 per hari.
Di sisi lain, cakupan vaksinasi semakin menggembirakan.
Baca juga: Pasca Varian Omicron Muncul, Banyak Anak di Afrika Selatan Positif Covid-19
Hampir dari setengah dari target sudah mendapatkan sasaran vaksinasi dan menerima vaksin lengkap.
Sedangkan lebih 40 juta orang lainnya sudah divaksinasi untuk dosis pertama.
Indonesia memiliki target sekitar 208 juta masyarakat diberi vaksin Covid-19.
"Kebanyakan dari 514 kabupaten dan kota kita saat ini dalam kondisi PPKM level satu dan dua. Artinya, pengendalian penyebaran Covid-19 baik. Dan 6 indikator utama dan capaian vaksinasi masuk kategori bagus," kata Reisa.
Namun, ia pun mengingatkan bawah pandemi masih berlangsung.
Virus SARS-CoV-2 bahkan bisa berubah dan bermutasi.
Kini virus Covid-19 pun sudah memiliki varian baru bernama Omicron.
"Banyak yang belum diketahui dengan varian ini. Apakah semakin ganas, mematikan, atau melemah dan ketahanan tubuh terlalu kuat bagi si virus. Namun yang kita ketahui adalah cara pencegahannya tetap sama," kata Reisa.